AIMER - The Night Watcher

Hazsef
Chapter #14

Pening

[11 September 2025] Sekitar Area Kota Lama – 16:42 WIB

Hari ini, kegaduhan kembali terjadi. Seperti biasa, tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh drama pengejaran antara pihak kepolisian dengan salah satu target operasinya.

Alasannya, karena baru saja, sekitar 15 menit yang lalu, ada laporan dari salah seorang warga yang mengaku mendapati seorang pria bertopeng yang berpakaian serba hitam, tiba-tiba datang dan menodongkan pistol, lalu kabur usai mengambil sejumlah uang serta dua buah smartphone di toko elektronik miliknya.

Polisi yang menerima laporan tersebut, langsung menurunkan sejumlah personel yang dibutuhkan dan segera menuju ke tempat kejadian perkara atau disingkat TKP.

Ketika tiba di sana, beberapa kaca depan dan etalase toko tampak pecah tidak karuan. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kemudian, guna mencari tahu lebih detail tentang identitas si pelaku, polisi pun segera mencari informasi terkait lewat sejumlah saksi mata yang kebetulan sedang berada di sekitar area lokasi kejadian.

Usai mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, diperoleh ciri-ciri sosok seorang pria yang ternyata mirip dengan salah satu dari 22 daftar buronan yang dicari. Ada salah seorang saksi mata yang mengatakan kalau ia kabur dari arah balai Kota, menuju ke area pasar burung dengan menggunakan motor curian pula.

Tanpa membuang waktu, para polisi pun segera mengerahkan seluruh personilnya untuk segera bersiaga dan melakukan pengejaran. Informasi pun disebar melalui alat komunikasi khusus berupa HT atau “Handie Talkie” yang biasanya dibawa oleh petugas satuan kepolisian.

“Lapor! Lapor! Kepada semua unit, harap siaga! Ada laporan dari masyarakat tentang perampokan sebuah toko elektronik yang dilakukan oleh seorang pria yang diduga sebagai salah satu dalam daftar buronan yang dicari. Terakhir, ia terlihat sedang berjalan ke arah barat dari pasar burung dekat alun-alun kota Malren,” terang si transmitter menjelaskan instruksi kepada para receiver yang notabene adalah para petugas di masing-masing satuan unit yang bertugas pada hari itu.

“Bagi siapa pun yang menemukan atau mengetahui lokasi tersangka, harap diinformasikan segera agar persentase keberhasilan dari operasi kali bisa terjamin dan proses penangkapan dapat berjalan dengan lancar!” imbuhnya.

“Siap, laksanakan!” jawab rata-rata para receiver dengan kompak dan serentak, meskipun suara yang masuk ke saluran siaran menjadi sedikit sahut-menyahut karena adanya perbedaan daya terima gelombang frekuensi akibat jarak dan lokasi dari tiap unit yang ditempatkan pada lokasi yang berbeda-beda.

Sementara di sisi lain, seorang receiver tak diundang pun juga turut mengonfirmasi instruksi tersebut, meskipun tidak masuk di saluran utama. Ya, siapa lagi kalau bukan si Basel.

“Baik, laksanakan!” jawab Basel dengan nada sarkas, juga ikut menanggapi informasi dari saluran tersebut lewat tayangan di monitor laptopnya. Kemudian, Basel pun mencoba untuk memetakan seluruh tempat di area yang dimaksud, serta rute-rute daerah di sekitarnya melalui jasa aplikasi peta online.

Setelah mempertimbangkan berbagai faktor seperti arus lalu lintas, titik-titik pos penjagaan, serta cuaca dan lain-lain, barulah Basel memprediksi suatu kemungkinan kira-kira ke arah mana yang sekiranya akan dituju dengan berpikir jika ia berada pada situasi kejar-kejaran seperti itu.

“Tak mungkin ia akan berlama-lama di jalanan, selain panas dan padat lalu lintas, besar kemungkinan ia akan diciduk oleh petugas kepolisian yang mengamankan setiap rute dan jalur yang ada pada tiap-tiap perempatan, ataupun lampu merah. Jadi, ke mana sebaiknya kau akan pergi?” demikian batin Basel sedang mencoba berpikir keras, untuk mempersempit kemungkinan terbaik yang praktis dan juga logis.

Namun sayangnya, pemikiran tersebut justru malah menuntunnya menuju ke jalan buntu. Hingga tak lama kemudian, ia pun teringat akan laporan masuk yang sebelumnya menyatakan bahwa ada saksi mata yang mengaku melihat sosok pria dengan ciri-ciri seperti yang dimaksud, berada di sekitar area pasar burung.

“Pasar burung? Balai kota? Alun-alun? Buat apa dia milih rute yang nggak jelas dan padat penduduk kayak gitu? Apa dia udah kehilangan akal sehat?” gumam Basel mencoba menelisik lebih dalam, karena semua motif tersebut masihlah samar dan luas. Namun ketika ia coba untuk menalar secara logika, barulah inti permasalahan dari soal ini mulai menemui titik terang.

“Ah, bentar! Mungkinkah ....” Pikir Basel yang akhirnya seperti menyadari sesuatu. Tampaknya ia sudah mengetahui rute mana yang akan diambil oleh target buronan kali ini.

Lihat selengkapnya