AIMER - The Night Watcher

Hazsef
Chapter #41

Berpacu Dengan Waktu

Usai mendapat kabar buruk, baik Basel, Pak Anva, dan Della langsung pergi ke tempat Ayana berada. Sementara itu, Ayana yang sudah terbaring lemas tak berdaya kini dirawat oleh Shinta dan Diana. Dalam keadaan setengah sadar, Ayana kemudian mulai mengigau, memanggil-manggil nama seseorang yang familier.

“Bas... Basel....” panggil Ayana lirih, hingga membuat Diana pun jadi kelabakan.

“Aya?! Kamu nggak papa, Ay, Ay?” panggil Diana khawatir, mengetahui sahabatnya kini mulai siuman, setelah sebelumnya pingsan selepas kembali dari tempat Basel.

Meski begitu, walau suara Diana terdengar cukup jelas, tampaknya hal itu masih belum cukup untuk membuat Ayana tersadar. Terbukti, Ayana masih tetap meringis dan menggigil menahan hawa dingin, sambil terus-menerus mengigau menyebut nama Basel.

“Basel... Bas...?” panggil Ayana lirih dan sedikit bergetar, karena tak kuasa menahan hawa dingin yang senantiasa menyelimuti kawasan tersebut. Apalagi, dengan kondisi tubuhnya yang sedang tidak fit, tentu efek yang ditimbulkan akan jadi berkali-kali lipat.

Namun, kesampingkan semua hal itu, ada yang aneh di sana. Meski sudah ada seorang sahabat yang siap siaga di sampingnya, hanya nama ‘Basel’ yang daritadi disebut oleh Ayana, bahkan dari alam bawah sadarnya.

Dari sinilah mulai timbul pertanyaan, seberapa berhargakah Basel bagi Ayana? Padahal mereka bahkan tak memiliki hubungan saudara atau kekerabatan apa pun. Jika memang demikian, maka ada satu jawaban pasti yang dapat menjawab pertanyaan tersebut, yakni Ayana memang benar-benar menyukai Basel, hanya saja ia masih belum menyadarinya.

“Aya, kamu...” gumam Diana dengan nada setengah iba, sesaat setelah ia menyadari bagaimana perasaan Ayana yang sebenarnya. Baginya, semua itu sudah cukup untuk menggambarkan perasaan dan hasrat terpendam sahabatnya terhadap Basel. Namun, belum sempat ia berpikir lebih jauh, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dan suara bapak-bapak yang familier.

“Eh, mana? Di mana dia? Di sini bukan?” demikian suara panik yang terdengar seperti Pak Anva, makin jelas terdengar. Beberapa saat kemudian, akhirnya tampaklah sosok beliau, diikuti oleh Della dan Basel di belakangnya.

“Pak Anva?” ujar Diana yang kaget atas kedatangan Pak Anva yang tiba-tiba.

“Aduh! Teman kalian kenapa ini? Ada apa?” tanya Pak Anva panik, sekaligus penasaran dengan keadaan Ayana yang tiba-tiba dikabarkan jatuh sakit.

“Nggak tahu, Pak, tiba-tiba badannya panas. Kayaknya sih kena demam,” jawab Diana menduga-duga.

Lihat selengkapnya