[25 November 2025] Jalanan Area Pusat Perbelanjaan - 11:12 WIB
Berita menghebohkan yang baru saja mengungkap sosok pembunuh ayahnya, seketika membuat luka lama di hati Basel kembali mencuat. Sementara itu, Ayana dan Della yang sedari tadi melakukan pencarian, secara tak sengaja akhirnya menemukan orang yang mereka cari, sedang duduk santai pada sebuah meja di luar gedung perbelanjaan.
“Eh, Ay? Itu bukannya Basel yak?” kata Dela tiba-tiba membuka pembicaraan, matanya menyipit, fokus ke suatu tempat.
“Hah?! Mana? Mana?” tanya Ayana antusias.
“Itu tuh ... yang lagi duduk sendirian di situ!” tunjuk Della menegaskan ke sebuah meja payung yang berada di tengah keramaian.
“Mana sih? Oh, iya! Ya udah yuk, kita samperin sana!” ajak Ayana tak sabaran.
“Ayuk!” angguk Della singkat.
Sementara di sisi lain, Basel sedang duduk sendirian dengan posisi membelakangi Ayana dan Della, hingga membuatnya tampak seperti orang murung yang baru saja tertimpa musibah. Tak lama kemudian, Ayana dan Della datang menghampiri, dengan perasaan was-was usai menyaksikan tayangan berita di televisi.
“Umm ... Bas? Kamu kok duduk sendirian di sini? Kamu nggak papa?” tanya Ayana khawatir.
Secara tak terduga, Basel pun menoleh, namun sambil tersenyum seraya berkata, “eh, Aya? Ini ... aku lagi pesen es krim, habisnya cuacanya agak panas sih!” dalihnya santai.
“Umm ... nggak pesan di kafe yang tadi aja?” tanya Ayana memastikan, berhati-hati dalam memilih kata, supaya Basel tidak tersinggung.
“Banyak orang, Ay! Malu tahu! Deket-deket sama orang yang lagi debat kayak anak kecil lagi rebutan cemilan,” sindir Basel tak kenal ampun, hingga membuat Ayana serasa kehilangan muka.
“Tuh kan, gara-gara kamu sih!” tunjuk Ayana kesal, menyalahkan Della yang sedang berdiri dengan tenang.
“Loh? Kok kamu jadi nyalahin aku sih, Ay?” protes Della tak terima, seketika mulai kehilangan ketenangan.
“Ya abisnya kamu-” keluh Ayana masih tak puas, namun tiba-tiba langsung disela oleh Basel.
“Ehem! Kalo masih belum selesai, lanjutin di rumah aja yakk? Malu ini diliatin orang banyak.” Celetuk Basel tiba-tiba sambil menyuruh Ayana dan Dela untuk mulai memperhatikan sekeliling mereka, karena semua mata yang ramai kini tertuju ke arah mereka.
Ayana pun panik, lalu seketika merangkul Della seraya berkata, “a-ah, nggak kok Bas! Ini kita juga udah baikan kok! Iya kan, Del?” ujarnya sambil tersenyum.
Della bingung, menanggapi suasana hati Ayana yang berubah-ubah, lalu berkomentar, “hah? Kamu ini kenapa sih, Ay-aw, aw, aww?!” erangnya sedikit kaget, karena tiba-tiba Ayana mengencangkan rangkulannya di pundak Della.
“Kan?!” tegas Ayana cukup intimidatif, meskipun wajahnya tetap tersenyum ramah.
Della pun menangkap maksud Ayana, lalu menjawab, “i-iya iya, kita baikan dah!” ujarnya pasrah.
[25 November 2025] Kantor Kepolisian Setempat - 12:25 WIB
Beralih ke sisi yang lain, laporan tentang JJ yang sebelumnya berhasil diamankan oleh pihak kepolisian, akhirnya telah sampai ke meja Inspektur Ebert yang ada di kantor pusat. Tampak ia kembali dibuat pusing, atas kondisi buronan yang sepertinya baru saja bersinggungan dengan Aimer. Namun, ia tidak sendiri, kali ini ada Detektif Aftar di sana, yang akhir-akhir ini sering berkunjung ke kantor Inspektur Ebert karena tertarik dengan aksi Aimer yang misterius.
“Apa ini? Kau bilang dia ditemukan dalam keadaan tergeletak lemah tak berdaya?!” respons Detektif Aftar heran.