AIMER - The Night Watcher

Hazsef
Chapter #58

Wawancara

[27 November 2025] Rumah Sakit Umum - 09:13 WIB

Keesokan harinya, Detektif Aftar tiba di Rumah Sakit Umum tempat Basel dirawat, pikirannya masih digelayuti firasat-firasat aneh. Dalam perjalanan, ia sempat bertegur sapa dengan salah seorang petugas kepolisian yang kemarin melakukan olah TKP, bertukar sedikit informasi, lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Sekitar 30 menit kemudian, Detektif Aftar akhirnya sampai di kamar inap Basel. Di luar ruangan, ia menjumpai Paman Banin yang sedang menikmati secangkir teh hangat dan beberapa potong roti kukus.

"Selamat pagi, Pak!" sapa Detektif Aftar ramah sambil mengulurkan tangan.

"Oh iya, pagi!" balas Paman Banin sedikit terkejut, lalu saling berjabat tangan.

"Apa benar ini ruangan tempat pasien bernama Alphali Basel Darma dirawat?” tanya Detektif Aftar memastikan.

"Iya, benar. Ini ruangannya. Ngomong-ngomong, Anda siapa ya?" Paman Banin balik bertanya, merasa penasaran.

"Oh iya, perkenalkan! Saya Aftar, seorang detektif. Apakah Anda ini ayahnya?" tanya Detektif Aftar dengan sopan.

"Ah, tidak! Saya ini pamannya. Ayahnya sudah ...." Jawab Paman Banin, suaranya tercekat dan tatapannya agak sayu.

Detektif Aftar seketika teringat laporan yang pernah ia baca, raut wajahnya berubah serius. "Ah, iya benar! Maafkan saya. Bapak Anza Arman Chinmay, sudah meninggal dalam 'Tragedi 23 Juni' sekitar 2 tahun lalu. Benar begitu?"

“Ya, itu ... tunggu! Darimana Anda dapat informasi itu?” pikir Paman Banin tak habis pikir, matanya menatap curiga.

Detektif Aftar pun tersenyum, lalu berkata, "meski lebih suka disebut seorang detektif, tapi begini-begini, saya ini seorang pimpinan di Divisi Teknologi Informasi Kepolisian, lho!” jawabnya bangga.

"Oh, begitu ya." Paman Banin maklum, lalu kembali bertanya, "lalu ada keperluan apa sampai-sampai orang penting seperti Anda, rela datang langsung ke tempat ini?"

Detektif Aftar menghela napas sejenak, lalu menjawab, "maaf mengganggu, sebenarnya saya datang kemari untuk mewawancarai langsung salah seorang korban dari insiden ledakan kemarin siang, sekaligus mengonfirmasi beberapa hal," ujarnya jujur.

"Jadi, Anda datang karena ingin mewawancarai keponakan saya?" Paman Banin ingin meluruskan.

"Ya, memang itu tujuan saya. Lalu, bagaimana keadaannya sekarang?" angguk Detektif Aftar membenarkan, lalu kembali bertanya karena penasaran.

“Saya tidak tahu. Tapi yang jelas, sampai saat ini, dia belum juga siuman. Dokter bilang, ada beberapa keretakan pada tulang rusuknya, serta pendarahan hebat di bagian kepala, kemungkinan disebabkan oleh benturan keras," ujar Paman Banin mengutip keterangan dokter.

"Di samping itu, beberapa pecahan kaca bangunan dan mobil yang berserakam, menyebabkan wajah dan tangannya lecet-lecet. Untuk saat ini, kami hanya bisa mendoakam yang terbaik dan mengharap kesembuhan untuknya,” imbuhnya menambahkan, menatap pasrah keadaan keponakannya yang cukup memprihatinkan.

"Saya sudah dengar laporan tentangnya, tapi tampaknya keadaannya lebih buruk dari yang saya bayangkan," Gumam Detektif Aftar sambil mengamati pasien dari pintu kamarnya yang agak terbuka.

"Jadi, apakah Anda yang membawa Basel kemari pasca ledakan itu berlangsung?" lanjutnya bertanya.

"Tidak. Waktu itu, saya sedang ada di bengkel, karena kebetulan sedang ramai pengunjung. Tapi begitu saya dengar kabar itu, saya langsung datang ke mari," tutur Paman Banin runtut.

“Tapi sewaktu saya datang bersama istri saya, tau-tau mereka berempat sudah ada di sana,” imbuhnya, kali ini menatap Ayana dan teman-temannya.

"Siapa mereka?" Detektif Aftar penasaran.

"Teman sekampusnya," jawab Paman Banin singkat.

“Oh, saya kira mereka teman kencannya. Hehe,” celetuk Detektif Aftar terkekeh kecil, mencoba mencairkan suasana. Namun hanya disambut kata, "hah?" oleh Paman Banin.

Detektif Aftar pun panik, lalu mencoba mengalihkan topik. "Ehem! Kalau begitu, bolehkah saya ...." pintanya dengan sopan.

“Ah, silakan! Tapi tolong lakukan di luar ruangan ya, biar keponakan saya bisa beristirahat dengan tenang,” tegur Paman Banin meminta pengertian.

Lihat selengkapnya