AIMER - The Night Watcher

Hazsef
Chapter #24

Ancaman Serius

[16 November 2025] Suatu Sudut Perumahan – 12:05 WIB

Usai berpamitan dengan Ayana dan Bi Inah di apotek, Basel pun segera memacu kendaraannya untuk membeli beberapa camilan dan minuman ke minimarket. Namun tentunya, setelah ia menyelesaikan urusannya dengan target buruannya kali ini.

Hanya bermodalkan posisi dan informasi dari saluran komunikasi petugas kepolisian, Basel akhirnya menemukan target incarannya. Ia pun mencari celah di antara gang-gang sempit di sekitar daerah tersebut, lalu menggunakannya untuk mengintai pergerakan dari buronan yang menjadi sasarannya.

Ketika diperhatikan, itu adalah sosok pria dewasa dengan kumis dan jenggot tebal, serta rambut hitam bergelombang yang menggantung hingga pundaknya. Postur tubuhnya sekitar 175 cm, tidak terlalu gemuk, namun cukup berisi. Jika diibaratkan, mungkin perawakannya lebih menyerupai sosok pegulat amatir.

Cukup dari melihatnya sekilas, Basel sudah tahu kalau rencananya menggunakan "benang kaget" seperti biasa, takkan mampu berjalan mulus seperti sebelumnya. Maka dari itu, ia pun coba mencari alternatif lain.

Metode yang sekiranya paling efektif digunakan dalam kasus seperti ini. Setelah menimbang berbagai kemungkinan, lalu terbesitlah sebuah ide yang bisa dibilang cukup nekat, yakni melakukan aksinya secara langsung, alih-alih hanya sekadar menjebak target buruannya seperti biasa.

Tampaknya, Basel baru menyadari, bahwa seandainya target tersebut adalah sosok yang ia cari, maka ia takkan punya kesempatan untuk menghajar atau setidaknya berkeluh kesah tentang segala hal buruk yang selama ini dialaminya. Secara tak sadar, emosinya ikut terhanyut dalam rasionalitas cara berpikirnya, dan itu cukup berbahaya.

Tanpa pikir panjang, Basel pun mengindahkan segala keraguan di hatinya, menopang angannya, dan menyulut tekadnya. Lalu mulai membentuk skema pola penyerangan baru di otaknya. Membuat gambaran semu atas bayangan adegan yang mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Tak lama, seringai licik mulai menghiasi wajahnya.

Sedetik kemudian, Basel pun langsung beraksi dengan melemparkan dua bola berasap kecil ke arah target buruannya, yang satu berwarna putih dan satunya lagi hitam. Ketika kedua bola tersebut mematuk kepala target, sekitar 3 detik kemudian, kedua bola itu seketika meledak dan memancarkan kepulan asap tebal yang berwarna hitam dan putih.

Setelah beberapa saat, asap tebal pun kian menipis, menyebabkan si target ambruk dan jatuh ke tanah. Mengetahui rencananya berjalan mulus, Basel lalu berjalan mendekat, bermaksud mengorek secuil informasi sebelum kesadaran targetnya benar-benar memudar sepenuhnya.

Namun, tepat saat Basel hendak mencoba menyingkap wajah si target, tiba-tiba sesuatu yang mengejutkan terjadi. Si target yang menjadi incaran Basel, ternyata masih belum pingsan, bahkan berusaha bangkit berdiri walaupun agak sempoyongan.

Basel seakan membeku di tempatnya, menanggapi ancaman serius yang ada di depan mata. Lalu, ia pun segera mengambil beberapa langkah ke belakang dan menjaga jarak. Basel tahu, lawannya kali ini bukan sembarang buron, melainkan mantan seorang perampok sekaligus pengguna narkoba yang cukup mengkhawatirkan.

Lihat selengkapnya