[8 Februari 2026] Kantor Kepolisian Malren - 18:15 WIB
Kemudian, waktu pun berlalu. Sekitar satu bulan setelahnya, tepat setelah topeng yang dipesan Basel jadi, desas-desus pun mulai bermunculan di Kota Malren.
Sepasang mata hijau dari sosok misterius yang mengintai dari balik kegelapan malam yang sunyi, tiba-tiba mulai terdengar di sudut-sudut kecil Kota Malren.
Sementara itu, di kantor kepolisian setempat, beberapa orang bapak-bapak, tampak sedang asyik melakukan review terhadap sesuatu yang menarik
"Wah, apa yang kita dapat sekarang?" ucap Inspektur Ebert tampak antusias, matanya berbinar melihat tumpukan laporan.
"Anak itu ... dia memang sesuatu!" puji Detektif Aftar sambil menatap sekumpulan barang bukti dan laporan penangkapan 2 orang buronan sekitar 2 jam yang lalu. Sebuah senyum bangga tersungging di bibirnya.
"Ya, dia memang sulit ditebak," angguk Dokter Filozeki setuju, menyisir rambutnya ke belakang.
"Ahaha, benar! Siapa sangka, aku akan menghabiskan 3 bulan gaji pokokku hanya untuk membuat 1 topeng," Detektif Aftar terkekeh, menggelengkan kepala.
"Eh? Yang benar?" Dokter Filozeki menatap tak percaya, matanya membelalak.
"Ya, tapi tidak apa! Anggaplah investasi. Toh, itu adalah uang daruratku. Bulan depan juga bakal terisi kembali, hehe!" seringai Detektif Aftar tampak tenang, ia menepuk dadanya.
"Eh?" Dokter Filozeki mengernyitkan dahi, merasa ada yang janggal.
"Eh? Kenapa?" Detektif Aftar balik bertanya, bingung dengan reaksi Dokter Filozeki.
"Anda ini ... beneran lupa atau bagaimana?" Dokter Filozeki menatapnya serius.