AIMER - The Night Watcher

Hazsef
Chapter #52

Pertikaian Sengit

[26 November 2025] Toko Roti - 13:15 WIB

Usai mengunjungi toko elektronik, Ayana dan Basel pun kembali melanjutkan perjalanan untuk mengambil kue yang sebelumnya telah dipesannya bersama Della, di sebuah toko roti yang ada di seberang jalan dari Pusat Perbelanjaan.

"Selamat siang! Selamat datang di toko kami. Ada yang bisa saya bantu?" sambut pelayan toko bernama "Sari" itu dengan ramah.

"Ini Bu, saya mau ngambil pesanan kue yang kemarin," balas Ayana sopan.

“Bawa notanya, Mbak?” tanya Bu Sari mengingatkan.

“Oh, iya! Ini dia notanya,” jawab Ayana seraya memberikan nota pemesanan yang telah lunas.

“Atas nama Mbak Ayana, ya?” tanya Bu Sari memastikan.

“Iya, saya sendiri,” jawab Ayana mantap.

“Satu kue tart brownies special dengan krim vanilla dan ekstra topping stroberi?” ucap Bu Sari membacakan pesanan pelanggannya.

“Iya! Yang itu, Bu!” angguk Ayana membenarkan.

“Mohon ditunggu ya, Mbak! Saya ambilkan dulu pesanannya,” pamit Bu Sari sejenak untuk mengambilkan kue pesanan Ayana.

“Oke, saya tunggu!” balas Ayana antusias.

Sementara itu, Basel tampak sedang asyik memutar-mutar ponselnya, melihat dari sudut yang satu ke sudut lainnya, sambil sesekali menjentikkan jari telunjuknya ke casing HP yang baru saja dibelinya bersama Ayana di toko elektronik.

"Tokk!" tiba-tiba Basel menjitak kepala Ayana dengan HP bercasing baru miliknya.

“Aduh?! Apaan sih, Bas?!” erang Ayana kaget sambil memegangi kepalanya yang sakit.

“Ah, maaf! Cuman mau ngetes kualitasnya doang,” jawab Basel datar.

“Kualitas apaan?! Sakit tau!” keluh Ayana menyangkalnya.

“Tenang, ntar sakitnya juga ilang kok! Hehe,” balas Basel santai.

“Aduh, lagian napa juga sih kamu pake ngetes-ngetes segala?!” tanya Ayana agak kesal.

“Ya abisnya, benda ini unik banget sih!” ujar Basel tampak takjub.

“Unik gimana maksudnya?” Ayana balik bertanya.

“Bayangin aja coba! Buat sekelas pelindung hape, tapi bahannya udah kayak mau buat kevlar penjinak bom aja. Unik nggak?” terang Basel menjelaskan.

“Eh? Kalo dipikir-pikir, iya juga sih!” angguk Ayana setuju.

“Kan? Hehe,” ucap Basel sambil tertawa kecil.

Ayana pun kesal, lalu berusaha menjitak kepala Basel seperti yang dialaminya barusan. Tidak sekali dua kali, melainkan berkali-kali, hingga membuat Basel kuwalahan dan berakhir pada posisi bertahan. "Tapi bukan berarti kamu bisa jitak aku seenak jidat! Rasain juga nih, kualitas bahan super punyaku! Ayo, rasain! Rasain!” ucapnya gemas.

Lihat selengkapnya