AIMER - The Night Watcher

Hazsef
Chapter #57

Keajaiban

[27 November 2025] Rumah Sakit Umum Kota Malren - Ruang Kerja Dokter Filozeki - 01:35 WIB

Gelombang kedatangan pasien yang tiada henti, memaksa Dokter Filozeki untuk bekerja ekstra, dengan waktu 2x lipat lebih lama dari biasanya, karena terbatasnya jumlah tenaga medis.

Insiden ledakan Hauzan kemarin siang, cukup menyita perhatian dan menggemparkan publik, terutama untuk para keluarga korban. Membayangkan bagaimana senyuman lega bagi mereka yang selamat, atau tangisan pilu untuk mereka yang telah tiada.

Semua emosi itu, masih bergelut hebat di benak Dokter Filozeki. Karena memang, kejadian ledakan di pusat perbelanjaan waktu itu, begitu mendebarkan, sekaligus mencekam.


[26 November 2025] Kota Malren - 13:25 WIB

Asap tebal mengepul, membumbung tinggi ke langit biru yang tiba-tiba tercemar. Kobaran api menjilat sisa-sisa bangunan yang runtuh, dan jeritan kesakitan bergema di udara, bercampur dengan sirene ambulans yang melengking tiada henti.

Hanya 10 menit berselang setelah ledakan pertama mengguncang daerah pusat perbelanjaan di Kota Malren, teror itu ironisnya kembali dengan ledakan kedua yang jauh lebih mematikan.

Di garis depan kekacauan itu, seorang petugas kepolisian tampak tergeletak dengan seragam yang telah robek dan berlumuran darah. Ia adalah Petugas Satria, yang pagi tadi masih berpatroli dengan senyum ramah. Namun kini tubuhnya sudah tak bergerak, terkoyak-koyak oleh kekuatan ledakan yang brutal.

Sementara di sekitarnya, ada banyak mayat bergelimpangan dan puing-puing yang berserakan. Tak ketinggalan, sisa-sisa korban yang tidak sempat menjauh, sedang mengerang kesakitan akibat luka-luka ringan hingga sedang yang dideritanya.

Selang satu jam kemudian, ketika keadaan sudah dipastikan aman, suara sirene ambulan mengaung di mana-mana. Petugas medis yang dinantikan pun akhirnya tiba. Mereka datang dengan tergesa-gesa, mencoba mendekati para korban yang masih tergeletak di jalan.

Ada yang tubuhnya lecet ringan, ada yang kepalanya berdarah, ada seorang pengendara yang kakinya patah, ada yang tengkurap tak bergerak, atau bahkan yang tubuhnya sudah tidak lagi utuh. Menimbulkan keprihatinan mendalam atas tragedi yang memilukan.

Sementara di sisi lain, kebetulan Dokter Filozeki baru saja selesai merawat para korban luka ringan pada ledakan pertama. Namun ketika ia hendak istirahat dan pergi keluar untuk membeli minum, tiba-tiba suara sirene-sirene lain saling bersahutan. Makin lama makin keras, hingga kemudian memunculkan mobil-mobil ambulan yang tampak gawat.

"Apa lagi sekarang?" gumam Dokter Filozeki seakan tak percaya. Menatap suasana mencekam pada hari yang mendung itu, dengan ekspresi yang sulit diungkapkan. Insiden ledakan itu ... bukan hanya aksi teror, melainkan pesan mengerikan yang jauh lebih sadis dan mengancam. Kemudian, waktu pun berlalu.

Lihat selengkapnya