Air Mancur Negeri Gula

catzlinktristan
Chapter #19

19. Ayo Selesaikan Misi Kita!

 

19.     Ayo Selesaikan Misi Kita!

 

Ternyata apa yang diusulkan Sekar tepat. Balon udara Pak Niaga tidak bisa mendarat di dekat tempat tujuan. Jadi mereka melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Tapi tidak terlalu jauh.

“Lihat petanya Sekar,” ucap Tante Nana.

“Di sebelah pohon itu kita harus berbelok ke kiri,” ucap Sekar.

“Mbak Sekar harusnya ngomongnya kayak gini lho.” Hanin berdehem beberapa kali lalu kembali menirukan suara ala GPS ponsel. “Jalan seratus meter lurus ke depan. Di depan pohon beringin tua, belok kiri. Tempat tujuan Anda tidak jauh lagi.”

Tante Nana dan Markisa masih saja tertawa saat Hanin memperagakan kebolehannya. Mereka selalu suka, sementara Sekar hanya geleng-geleng kepala. Tapi setidaknya Hanin tidak bersedih lagi. Dan mereka ada harapan untuk segera pulang ke rumah.

“Lihat, itu!” Sekar menunjuk pada gelembung besar yang mulai terihat.

“Benar! Itu dia!” Markisa berlari secepatnya. Sementara itu Tante Nana berusaha mengejar putrinya. “Hati-hati Markisa!” teriak Tante Nana.

Tepat saat Markisa hendak berlari masuk ke dalam Negeri Gula, tubuhnya terhempas keluar, jatuh pada rerumputan di luar gelembung. Tante Nana terkejut, begitu pula Sekar dan Hanin. “Tidak bisa masuk, Ma!” teriak Markisa. “Kenapa kita tidak bisa masuk?” tanya Markisa. Dia mulai menangis. Padahal tempat tinggalnya di depan mata, tapi dia dan ibunya tak bisa masuk.

“Kami akan mencoba masuk,” ucap Sekar.

“Semoga saja bisa.” Tante Nana menyerahkan semua bahan yang telah mereka kumpulkan. Dari tepung, mentega, susu, telur, buah-buahan hingga gula semut. “Hati-hati.” Tante Nana memeluk keduanya sebelum berjalan menuju gelembung pembatas.

Sekar dan Hanin berpegangan tangan, mereka bertukar pandang. “Hanin siap?” tanya Sekar. Adiknya mengangguk. “Siap! Semoga saja kita bisa masuk!”

“Hyaaaa!!!” Hanin dan Sekar berlari dan melompat menuju gelembung pembatas. Dilihatnya sekali lagi Tante Nana dan Markisa yang mengatupkan kedua tangan berdoa. Sementara mereka berdua sendiri juga terus berdoa, semoga keajaiban kembali terjadi.

“Hyaaa!!!” Hanin masih berteriak. Sedangkan Sekar mengatur langkah agar tidak sempoyongan. Kepalanya berpaling ke belakang. Dia melihat Tante Nana dan Markisa melompat dan bersorak.

“Hanin! Hanin kita berhasil masuk!” teriak Sekar.

Hanin membuka mata, “Kita berhasil! Berhasil!” Keduanya melompat gembira. Lalu tersadar. “Telurnya! Nanti pecah!” Mereka memeriksa dan masih aman.

Keduanya berjalan menuju gelembung pembatas. “Tante Nana, Markisa! Kami akan mencari Om Benjo!” suara mereka tak terdengar. Tapi keduanya hanya terus mengangguk. Setelah itu, tak ingin menyia-nyiakan waktu, Sekar dan Hanin segera berlari menuju rumah Om Benjo. Mereka masih menemukan tanda-tanda yang mereka buat. Hanya saja kali ini lebih jelas. Sepertinya Om Benjo yang menambahkan.

“Om Benjo! Om Benjo!” Keduanya melihat Om Benjo di ladang melempar karung dan cangkul berlari memeluk mereka.

“Syukurlah kalian selamat. Syukurlah!’ Dia memeluk keduanya erat.

“Om Benjo, kami berhasil!” ucap Hanin.

“Apa maksudnya?” tanya Om Benjo.

“Bahan untuk membuat kue. Terutama gula!” Sekar memamerkan bahan yang mereka bawa. “Gula semut!”

“Manis?”

“Tentu saja, semanis Hanin pastinya.” Ucapana Hanin membuat Om Benjo tertawa lebar. Baru kali ini Om Benjo terlihat tertawa lepas.

“Dan ada satu lagi kejutannya!” teriak Sekar tak sabar. Mereka menarik Om Benjo menuju gelembung pembatas. Om Benjo kaget dan begitu senang melihat Tante Nana dan Markisa, begitu pula sebaliknya. Tante Nana dan Markisa menangis bahagia. Mereka berdiri di batas negeri, mengulurkan tangan berharap dapat memeluk keduanya. Tapi Om Benjo belum bisa memeluk keluarganya. Dia sudah mendengar cerita Hanin dan Sekar soal Markisa yang tak bisa melewati gelembung pembatas. Karena itu Om Benjo tak berani keluar. Dia masih harus berada di sini, membantu Sekar dan Hanin.

"Sabar yah. Kita akan segera bersama lagi." Om Benjo merasa sedih melihat airmata Markisa.

“Tunggu sebentar lagi, semua akan segera menjadi lebih baik.”

 

==

Lihat selengkapnya