Air Mata di Ujung Kiblat

Jiebon Swadjiwa
Chapter #13

BAB 13: Langkah Pertama

BAB 13: Langkah Pertama

 Neisha berdiri di dapur, memeriksa daftar barang yang harus dibawa untuk perjalanan umroh. Koper-koper masih kosong menunggu di sudut ruangan, sementara pakaian dan perlengkapan lain berserakan di meja. Neisha terlihat sibuk, mulutnya terkadang berbisik, "Jangan lupa bawa obat, jangan lupa bawa obat..."

 Anjas masuk ke dapur dengan wajah penuh perhatian. "Ada yang bisa aku bantu?" tanyanya sambil melihat Neisha yang tampak tenggelam dalam persiapan.

 Neisha menoleh sejenak dan tersenyum tipis. "Tidak, aku hanya memastikan semuanya siap. Aku ingin perjalanan ini berjalan lancar," jawab Neisha sambil kembali memeriksa daftar.

 Anjas mendekat dan membantu memeriksa daftar barang. "Kamu tampak cemas. Jangan khawatir, ini adalah langkah besar bagi kita. Kita bisa melalui ini bersama."

 Neisha menghela napas. "Aku tahu, Anjas. Aku hanya berharap semua ini berjalan dengan baik. Aku ingin perjalanan ini menjadi awal yang baik untuk kita."

 Anjas meraih tangan Neisha dan menggenggamnya lembut. "Kita akan melalui ini bersama, Neisha. Aku akan selalu ada di sampingmu."

 Malam hari, setelah melaksanakan shalat isya, Neisha, masih duduk terdiam diatas sajadahnya. Lampu kamar yang temaram memberikan suasana tenang yang penuh ketenangan. Sejak kepergian Anjas dulu, Niesha menyimpan foto Gani di sisi tempat tidurnya yang masih rapi dalam bingkai.

 Neisha menatap foto itu dengan lembut, lalu mulai berdoa. "Ya Allah, aku mohon petunjuk-Mu dalam setiap langkahku. Bimbing aku dalam perjalanan ini dan berikan aku kekuatan untuk menghadapi segala tantangan."

 Selama doa, Neisha tidak bisa mengabaikan kenangan tentang Gani. "Ya Allah, hamba tahu ini salah, tapi hamba sangat merindukan suami pertama hamba. Kehadirannya tak tergantikan dalam hidup hamba," gumam Neisha dengan mata tertutup.

 Ketukan di pintu menyadarkan Niesha, Suara lembut Anjas terdengar dari luar ruangan, "Apakah semuanya baik-baik saja?"

 Neisha membuka matanya dan menjawab tanpa menoleh, "Ya, sebentar, aku segera keluar."

 Niesha bergegas keluar dari kamarnya dan masuk ke ruang tamu, dimana Anjas tengah menunggunya. Anjas menatap wajah Niesha yang terlihat seperti habis menangis, dia pun berkata, "Aku tahu ini bukan hal yang mudah. Tapi aku benar-benar berusaha untuk menunjukkan bahwa aku serius dan ingin memperbaiki semuanya."

Lihat selengkapnya