Hari ini Nisah berangkat ke sekolah dengan semangat dan harapan agar Rina bisa kembali padanya. Pagi cerah dengan senyuman manisnya menambah suasana pagi semakin indah.
"Nisah, selamat pagi, "sapa Miftah yang tidak sengaja datang bersamaan dengan Nisah. "Pagi juga Miftah, "balas Nisah. Tak lama kemudian Rina pun datang."Rin, apa kabar ? "tanya Nisah menyapa. "Kabarku baik Nis, "jawab Rina singkat. "Aku mau bicara sama kamu sebentar aja Rin. "Aku gak ada waktu lain kali aja. "Cuma sebentar Rin...... "Rina tidak mempedulikan panggilan Nisah dia pergi begitu saja. "Sudahlah Nis, gak usah paksa dia buat bicara sama kamu, dia kan gak punya hati udah tega tinggalin kita demi Laras. Jadi kamu juga harus bisa menerima kalau saat ini dia sudah pergi ,"ucap Miftah. "Kamu gak boleh ngomong begitu Mif, kita semua kan sahabat dan bagaimana pun Rina tetap sahabat kita. Aku gak akan pernah menyerah untuk membawa Rina ke jalan yang benar dan kembali bersama kita. Meskipun dia tidak menghargai semua yang aku lakukan itu tak mengapa. Berdoa aja semoga dia bisa sadar yah, "unggah Nisah.
Nisah dan Miftah masuk ke kelas .Semenjak Rina bersama Laras dia tak lagi duduk berlima dengan Nisah. Kini tinggal Nisah, Miftah, Irma dan Diana. Rina duduk sebangku dengan sahabat barunya Laras, Adelia,Cyntia,Mawar,dan Arum. Saat ada tugas kelompok mereka siih gak berdiskusi malah ribut di kelas. Berbeda dengan Nisah dan sahabatnya ketika ada tugas kelompok mereka berdiskusi dan hasilnya tugas mereka cepat selesai. Bu guru sering memuji kekompakan mereka. Tugas-tugas kelompok yang diberikan dikerjakan dengan senang hati ,cepat.dan tepat. Tak jarang pula banyak teman-teman Nisah yang lain memuji dan sering bertanya kepada Nisah apabila ada soal yang tidak mereka mengerti. Dengan senang hati Nisah siap membantu. Namun Laras dengan sombongnya berkata kepada teman-temannya yang lain ."Ayo kalau ada yang mau ditanyakan ,tanya aja sama aku. Kan aku juga pintar benar gak Arum, "lagak sombong Laras. "Iiiiih, kamu sombong banget siih Laras jadi orang, "pinta Rina yang tak sadar berkata begitu. "Heeey kamu bilang apa barusan. Aku sombong yah awas yah kamu nanti aku hempas dari sahabatku. Syukur aku mau menerima kamu yang gak ada apa-apanya dibanding dengan aku yang sempurna gini, "ucap Laras. "Aduuuh, maaafin aku yah Laras tadi aku gak sengaja ngomong begitu jangan hempas aku yah, "pinta Rina. Nisah sangat sedih melihat dan mendengarkan perkataan Laras ke Rina. Nisah tak pernah sekalipun membentak dan berkata kasar ke Rina selama ini.
Namun Rina tetap saja ingin bersama Laras yang selalu memperlakukannya seperti itu. "Kasihan yah Rina diperlakukan begitu dengan Laras, "ucap sedih Diana. Aku juga gak tega liat Rina, "tambah Irma. "Nis liatkan Rina ,dia tetap gak sadar kalau dia tuh cuma dimanfaatin sama Laras. Ini itu cara Laras agar bisa menyakiti kamu Nis dengan cara menghasut Rina supaya dia jadi benci sama kamu dan kamu jadi sedih. Laras kan suka kalau kamu sedih Nis... "jelas Miftah.