AIR MATA DOA

ANNISA JAHRA
Chapter #7

Pelukan Hangat Persahabatan

Rina menghampiri Nisah dan lainnya untuk meminta maaf. "Nis aku mau bicara sama kamu dan lainnya. Bisa kan cuma sebentar kok,"kata Rina. "Iya bisa kita bicara di taman belakang aja, "kata Nisah. Mereka semua bergegas ke taman belakang sekolah.Sebelum sampai ke taman, mereka berpapasan dengan Laras. Laras bingung kenapa akhir-akhir ini Rina seakan menjauh darinya. "Apa -apaan ini, Rin kok kamu pegang tangan Nisah sih kan kamu udah sepakat gabung sama aku dan setuju ninggalin Nisah dan lainnya, "ucap kesal Laras. Laras kemudian menarik tangan Rina dan melepaskan genggaman tangannya dari Nisah. Perdebatan dimulai lagi. Laras tak terima kalau Rina kembali lagi ke Nisah. Atas semua yang sudah diberikan Laras ke Rina, dia tidak menerima jika Rina pergi begitu saja."Kamu apa-apaan sih Laras seenaknya sama orang, "kata Miftah. "Kamu tuh, Rina kan udah sama aku jadi gak boleh lagi gabung sama kalian. Aku gak suka yah Rin kamu dekat-dekat sama Nisa dan lainnya, "balas Laras. Nisah mulai angkat bicara dan tak tahan lagi dengan perlakuan Laras padanya dan semua sahabatnya. "Cukuupp!!!!!! "tegas Nisah. "Laras, kalau kamu benci sama aku yah benci saja jangan kamu korbankan Rina supaya bisa nyakitin aku. Kamu kan benci sama aku ayo silahkan sakiti aku sekarang,"tegas Nisah dengan wajah marah. Baru kali ini Nisah sangat marah kepada Laras atas semua sikapnya selama ini. "Kamu tunggu apa lagi ayo tampar aku luapkan kebencian kamu sekarang gak usah korbankan orang lain demi kebencian kamu itu. Aku tau kamu benci sama aku. Karena aku selama ini gak bisa ngelawan kamu jadi kamu seenaknya rendahin aku, hina aku sampai -sampai sahabat aku sendiri kamu korbankan. Yah selama ini aku cukup sabar menerima perlakuan kamu sama aku tapi sekarang gak lagi, "Nisah bicara dengan nada tinggi. Mereka semua kaget melihat Nisah marah, ini pertama kalinya Nisah melawan Laras.Laras hanya terdiam kaku mendengar ucapan Nisah dan tak menyangka Nisah akan semarah ini. Miftah mencoba meredakan amarah Nisah. "Nis, udah yah gak usah ladenin Laras gak tau maunya apa, "ucap Miftah. "Laras meski kamu tuh cantik tapi di mata aku sebagai cowok, kamu tuh gak ada apa-apanya dibanding Nisah. Kamu malahan pantasnya ada di bawah kaki Nisah. Kamu gak tau meski sikap kamu ke Nisah yang sering nyakitin dia, tapi kamu liat sendiri pernah gak dia membalas perbuatan kamu. Gak pernah kan. Karena bagi Nisah lebih baik dia yang sakit kebanding harus melihat orang terdekatnya menderita .Kamu udah tega menghasut Rina supaya ninggalin Nisah. Apa kamu gak merasakan sedikit pun perasaan mereka saat itu. Kamu kan juga perempuan semestinya kamu bisa ngerasain semua itu. Tapi bagimu itu semua gak ada artinya. Yang kamu suka itu liat orang lain menderita. Iblis pun lebih baik dari kamu. Sekali lagi kamu nyakitin dan buat Nisah menangis aku gak akan tinggal diam. Camkan itu!!!!! "jelas Indra yang membela Nisah. Nisah terpaku melihat Indra yang membela dirinya. Seakan akan Nisah sangat berarti di hidup Indra. Apapun yang terjadi sama Nisah, Indra lah yang akan pertama kali hadir untuk membantunya. Laras kemudian angkat bicara karena sangat disudutkan oleh Indra. "Yaah terserah kamu mau ngomong apa aja tentang aku. Aku sih gak peduli. Rin sekarang kamu pilih aku atau Nisah, "tanya Laras. Saat itu Rina menatap wajah sayup Nisah yang menitikkan air mata. "Aku pilih Nisah, "ucap Rina. Senyum bahagia Nisah kini muncul dan menghapus air matanya. Sahabat yang lain pun sangat bahagia melihat moment ini. "Dasar gak tau balas budi kamu Rin, "jelas Adelia. "Heey Rin tanpa aku tuh kamu gak ada apa-apanya. Sekarang kamu gak boleh lagi gabung sama aku. Aku tak sudi nerima kamu lagi yang gak tau terima kasih, "ucap Laras dengan wajah sombongnya. "Justru aku yang gak sudi gabung lagi sama kamu yang gak ikhlas nerima aku apa adanya. Aku tau kok kamu nerima aku itu semua untuk nyakitin Nisah dan lainnya kan, "ucap Rina. "Kalau benar memangnya kenapa?Masalah buat kamu. Suka -suka aku dong mau ngapain. Hidup aku bukan hidup kamu,"kata Laras. "Kamu pergi aja sana sama Nisah aku udah gak butuh kamu lagi. Ayo, Del kita pergi. Gak ada waktu liat drama mereka semua, "ucap Laras. Dia kemudian pergi bersama Adelia.

Di sisi lain Arum sahabat Laras menyaksikan kejadian itu dan merasa terharu dengan ucapan Nisah. Arum kemudian menghampiri Nisah dan lainnya. "Nis aku minta maaf atas semua perkataan Laras sama kamu tadi. Aku udah sadar kalau yang selama ini aku lakukan bersama Laras itu salah. Sekali lagi maafin aku dan sahabat aku Nis, "ucap Arum dengan nada sedih.

"Aku juga minta maaf sama kalian semua selama ini aku udah tega ninggalin kalian dan udah nyakitin kalian, "sesal Rina. "Kalian udah baik banget sama aku udah tulus nerima aku apa adanya tapi dengan bodoh aku ninggalin kalian. Terutama kamu Nis yang udah sakitin. Aku minta maaf yah, "ucap Rina sambil menangis. Suasana haru saat itu membuat semua orang yang menyaksikan ikut menangis ."Kamu gak nyakitin aku kok Rin, kamu cuma salah jalan aja jadi apa yang kamu lakukan sebelumnya semuanya gak disengaja. Aku udah bahagia kok karena kamu udah kembali sama aku dan lainnya,"ucap Nisah. Arum dan Rina kemudian memeluk Nisah dengan haru dan penuh penyesalan. "Sekali lagi aku minta maaf Nis, "kata Arum dan Rina. "Iyah gak apa-apa kok lain kali jangan diulangi. Dan satu lagi Rin kalau ada yang gak kamu suka bilang sama kita biar semuanya bisa dibicarakan baik-baik ."Aku udah gak mau main tiktok Nis. Aku sadar sama aja aku umbar aurat aku di media sosial. Kalian memang penasehat aku selama ini dan kalian itu lentera ketika aku dalam kegelapan, "ucap Rina. Miftah, Diana dan Irma melengkapi pelukan mereka. Mereka semua berpelukan penuh haru. Indra tersenyum bahagia melihat Nisah kini udah mendapatkan apa yang diimpikan selama ini. Semua doa Nisah diijabah oleh Allah. "Udah ah nangisnya nanti aku ikut nangis nih, "kata Awan. "Kamu alay amat sih jadi cowok Wan, "kata Miftah. "Gak apa-apa. Udah nangisnya yah nanti wajah cantik kalian hilang loh, "goda Awan. "Iya mendingan kita ke kantin makan bareng, "ajak Resky. Mereka kemudian setuju dan pergi makan. Persahabatan mereka kembali utuh dengan hadirnya kembali Rina. Nisah, Miftah, Diana dan Irma tetap menerima Rina meski selama ini mereka udah disakitin. Dengan kerendahan hati mereka memaafkan Rina.

Lihat selengkapnya