Setelah 3 tahun belajar di SMA dan kini mereka semua harus berpisah. Apakah melanjutkan cita-cita masing -masing atau lanjut ke jenjang pernikahan?. Banyak kisah dan kenangan indah yang harus dilepas. Tentu itu sangat sulit bahkan tidak mungkin untuk terlupakan.
Hari ini Nisah sudah bersiap -siap berangkat ke sekolah untuk mengikuti acara perpisahan sekolahnya. Langkah kaki sedih dan tak karuan menghilangkan senyumnya. Ada rasa tak ingin meninggalkan sekolah,guru,dan teman-teman. Tapi itu tak mungkin terjadi, semuanya harus dilanjutkan meski ada rasa yang amat pedih untuk diutarakan. "Nisah, mari makan sayang kan hari ini kamu mau perpisahan. Makan dulu nanti kamu gak enak badan di sekolah, "ucap Mama. "Iya Mah tunggu sebentar ini Nisah baru bersiap -siap, "sahut Nisah.Dia keluar dari kamar dengan wajah sedihnya. Membuat Mama bingung dan bertanya -tanya. "Kakak kok pagi-pagi udah sedih sih Memangnya ada apa ?"tanya Salsa. "Iya kamu kenapa sayang? "tanya Mama sambil membelai kepala Nisah. "Aku gak apa-apa cuma sedih aja hari ini hari terakhir aku berada di sekolah dan harus meninggalkan teman -teman dan guru Mah. "Lah, memang harus begitu sayang setiap perpisahan memang pasti ada tumpah haru air mata. Tapi setelah perpisahan pasti ada kebahagiaan. Nanti kalau udah lulus kan masih bisa reuni sama teman-teman. Kamu gak usah sedih ya anak Mama yang cantik, "Jelas Mama menenangkan putrinya. "Iyah Mah, "ucap Nisah sambil memeluk Mama. Nisah berharap pelukan ini akan terus ada sampai kapan pun. Setiap ada masalah Mama akan selalu membantu dan memeluk hangat Nisah.
Selesai makan Nisah berpamitan ke sekolah. Di sekolah sudah tampak para sahabatnya yang datang lebih awal menyambut Nisah dengan senyuman. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, "salam Nisah memasuki kelas. Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, "jawab mereka serentak sahabat Nisah. Nisah kemudian duduk di samping mereka dan menatap wajah berseri yang tak pernah kusut di setiap hari. "Nis kalo aku ada salah selama 3 tahun ini aku minta maaf, "ucap Miftah sedih. "Kami juga Nis ,"kata Diana, Irma dan Rina ."Aku juga minta maaf sama kalian semua jika selama 3 tahun ini aku banyak salah. Dan selama 2 tahun kita bersahabat aku belum sempurna melengkapi kalian, "kata Nisah. Mereka kemudian berpelukan hangat dan berat hati untuk melepaskan masing-masing.
Di sisi lain Indra, Awan dan Resky melihat mereka dan menghampiri Nisah dan sahabatnya. "Nis kami bertiga juga minta maaf sama kamu dan lainnya kalau selama ini kami banyak salah yang disengaja maupun tidak disengaja, "ucap Indra meminta maaf mewakili sahabatnya. "Iya aku maafin, aku juga dan lainnya minta maaf sama kalian, "kata Nisah. Di pelupuk mata Indra yang menatap Nisah seakan ada titisan air mata namun dia harus kuat dan menerima kalau mereka sebentar lagi akan melanjutkan hidup masing -masing. Acara perpisahan memang sangat menyayat hati akan ada isak tangis dan penuh haru yang mengimbangi. Acara hari ini mulai dari Last Ceremony sampai maaf-maafan ke guru dan adik kelas. Air mata Nisah dan lainnya tak kuasa terbendung. Suasana semakin haru .Saat Nisah bersalaman dengan para guru, dia dipeluk erat. "Nis, semoga ke depannya kamu jauh lebih baik dan prestasinya ditingkatkan yah, "pesan Bu Satria dan guru lainnya. Pelukan dari orang tercinta yang selama ini membimbing Nisah dan teman lainnya terasa sangat hangat dan tidak bisa untuk terlepas begitu saja. Laras dan sahabatnya juga meminta maaf ke Nisah dan sahabatnya. Atas semua kesalahannya selama ini mulai dari mencibir, menghina dan lainnya. Mereka semua berpelukan dan mengucapkan maaf dan selamat tinggal.
Setelah acara semua selesai mereka membereskan barang-barang dan bersiap untuk pulang. Meski berat hati untuk melangkahkan kaki keluar dari sekolah namun ini adalah jalan untuk terus maju dan menggapai cita -cita. Nisah menghela nafas dan mencoba tetap tersenyum di hadapan sahabatnya. "Nis, kapan-kapan kita ketemu yah kalau ada waktu, "ucap Miftah mengusap air matanya. "In syaa allah jika ada waktu kita ketemu lagi. Kalian jangan pernah lupakan aku, "senyum Nisah. "Tentu Nis kita gak bakalan lupa sama kamu, "ucap mereka. Namun siapa yang tahu suatu saat nanti mungkin kah mereka akan selalu berada di samping Nisah di kala rintangan hidup menimpanya? Hanya waktu yang bisa menjawab semuanya .