Keesokan harinya nenek dan sepupu Nisah berkunjung ke rumah nya. Mereka semua berkumpul bersama dan memang sudah lama momen begini sudah jarang di temui di keluarga besar Nisah. Hari ini momen berkumpul dan bercanda ria dengan keluarga besar membuat Nisah sangat bahagia.
"Itu kak Nisah, ayo kita main dengan nya, "kata Maryam sepupu Nisah yang masih berumur 8 tahun. Maryam memang sangat akrab dengan Nisah dan sayang padanya.Dan masih banyak lagi sepupu Nisah. "Ayo Maryam ke sini main sama kakak, "ajak Nisah. "Iya kak kita main boneka yah, "ucap Maryam "Sini mana bonekanya kita main bersama. "Ini kak boneka aku cantik kan kayak aku, "ucap Maryam. "Iya dong boneka nya cantik apalagi Maryam lebih cantik lagi, "puji Nisah. Maryam tersenyum lebar mendengar ucapan kakak sepupunya. Dia kemudian menemani Maryam bermain boneka. Yang lain ada yang menonton tv, ada yang makan, dan nenek berbicara dengan Mama. Mungkin melepas rindu sekian lama tak berkumpul.
Tatapan Nisah selalu mengarah ke nenek nya.Nisah sangat gelisah dan kapan dia harus berbicara dengan neneknya. Dia masih cukup takut, melihat suasana bahagia ini Nisah takut jika harus merusak nya seketika. "Ya Allah jika nanti nenek marah aku harus gimana? "tanya Nisah dalam hati. "Tapi aku harus berani ngomong ke nenek demi kebaikan nya juga .Aku gak mau nenek terus-terusan begini. Nanti jika suatu hari Allah memanggil nenek dan belum kembali ke jalan -Nya kan susah jadinya,"pinta Nisah.
"Nis, ayo bantu Mama menyiapkan makanan pasti semuanya udah lapar kan, "kata Mama. Sontak sepupu Nisah menjawab, "Iya tante."Suasan sedikit bising karena mereka tertawa mendengar anak-anak tadi. "Tunggu yah tante sama kak Nisah siapin dulu. Salsa kamu ambil makanan nya di dapur sana dan letakkan di meja makan keluarga , "kata Mama. "Oke Mah, "kata Salsa. Nisah, Mama dan Salsa menyiapkan makanan dan hampir selesai.
"Ayo semuanya kita makan bareng,"ajak Mama.Mereka semua makan bersama. Sesekali Nisah menatap wajah nenek. Suasana riuh saat salah satu sepupu Nisah ingin mengambil makanan namun tangan tak sampai. Dia masih anak kecil dan menggemaskan.