AIR MATA IBLIS

Kakco
Chapter #5

BAB 5 AKU INGIN PULANG

Aku sempat bertanya-tanya didalam hati ku, “apakah semua ini nyata? Ataukah semua ini hanya sebuah mimpi yang akan berlalu pergi ketika aku membuka mata ku dan bangun dari tidur ku?”

Aku kembali menatap para ribuan jin yang sedang belutut di hadapan ku dan kembali bertanya didalam hati ku, “jika memang semua ini mimpi aku tidak ingin terbangun dari mimpi ku. tapi apa konsekuensi yang aku dapatkan nanti ketika aku memerintahkan ribuan bala tentara jin yang saat ini berada di bawah komando ku untuk membalaskan sakit hati ku?”

Aku kembali termenung mencoba berfikir dengan akal sehat ku, baik dan buruknya atas hal terjadi saat ini. Karena aku teringat film lawas yang berjudul spiderman, kakeknya Spidermen berkata kepada cucunya yang merupakan Spider.

“Pieter parker, kekuatan besar yang kau miliki akan menimbulkan konsekuensi besar lainnya dan ada bayaran yang harus kau bayarkan atas kekuatan yang kekuatan besar yang kau miliki.”

Begitulah kurang lebih permbicaraan dan adegan ikonik yang ku ingat dari film lawas Spiderman yang sering ku tonton berulang-ulang. Tapi tunggu sebentar, bukankah waktu itu aku berdoa kepada tuhan, bahwa aku rela menjual jiwa ku kepada iblis dan membusuk di neraka selama asal apa yang aku inginkan terwujud.

Bukankah saat ini tuhan sudah menjawab doa ku dan memberikan ku ribuan bala tentara jin yang akan menjadi alat bagi ku untuk balas dendam atau berbuat kebaikan?

“Lantas kenapa aku sekarang ragu....” ucap pelan dengan nada yang lirih.

Aku kemudian mengingat perlakuan ketiga mantan biadab ku dan emosi ku langsung tersulut. Ditengah-tengah amarah ku yang terbakar, entah mengapa wajah Pandu adik satu-satunya yang ku miliki dan kedua orang tua ku muncul. Wajah mereka yang sedang tersenyum menghilangkan semua amarah dan emosi yang muncul di benak ku.

Lalu aku teringat persan terakhir Gunawan supaya jangan lupa menyuruh Ratu Kencana Wungu dan bala tentaranya untuk bangkit karena sampai saat ini posisi mereka masih bersujud kepada ku.

Aku berdehem dengan sangat keras untuk mengumpulkan keberanian ku dan kemudian berkata sambil menatap Ratu Kencana Wungu dan ribuan bala tentara miliknya.

“Bangkitlah semuanya!” ucap ku pelan dan agak malu-malu.

Anehnya seluruh jin tersebut mampu mendengar suara ku, tepat sedetik setelah aku mengucapkan perkataan ku Ratu Kencana Wungu dan bala tentaranya mengangkat kepalanya dan menatap ku.

“Terima Kasih Tuan Putri!” ucap Ratu Kencana Wungu kemudian di ikuti oleh ribuan bala tentaranya.

Ratu Kencana Wungu dan bala tentaranya akhirnya berdiri semuanya. Aku melihat sebuah pasukan jin yang menakutkan dan sangat memancarkan energi yang sangat pekat serta sebuah simbol kekuasaan.

Lihat selengkapnya