Ketika Istana Kerajaan Laut milik Ratu Kencana Wungu tidak lagi terlihat, aku baru menyadari kini ada sebuah lapisan tipis yang menyelimuti ku dan membuat ku dapat bernafas di dalam samudra yang sangat dalam dan gelap.
Kereta Kencana memancarkan sebuah sinar yang bewarna keemasan yang membuatku mampu memandangi keindahan laut dalam sejauh mata ku memandang. Aku melihat ikan-ikan laut dalam yang tidak pernah aku lihat sebelumnya dan belum pernah terekspos oleh manusia.
Ikan-ikan tersebut terlihat memiliki gigi tajam dan tubuh yang berevolusi untuk menyesuaikan dengan suhu laut dalam lingkungan mereka hidup. Secara perlahan pemandangan ku berganti dan air lautan terlihat lebih biru dan bukan hitam pekat, aku melihat Paus dalam ukuran yang sangat besar.
Paus Bongkok tersebut seolah-olah menyapa Patih Lodaya dan juga Ratu Kencana Wungu, akan tetapi ketika para paus tersebut menatap ku, mereka seolah bertanya satu dengan yang lainnya.
“hey siapa gadis itu, aku baru melihatnya?”
“entahlah aku juga baru melihatnya, tapi dia bersama sang ratu!”
“oh mungkin dia anak Ratu!”
Sedetik kemudian paus tersebut seolah-olah menari dan menyapa ku, para Paus Bongkok itu berenang untuk menarik perhatian ku. aku yang merasa lucu dengan hal tersebut langsung tersenyum dan melambaikan tangan ku kepada para paus bongkok itu.
Setelah aku melambaikan tangan ku, para paus Bongkok itu barulah berhenti mengikuti kami. Seolah mereka puas setelah berhasil mendapatkan perhatian ku. dalam satu tarikan nafas berikutnya Kereta Kencana yang kunaiki telah menembus permukaan laut dan kini aku berada diatas permukaan laut.
“apa-apaan ini?” gumam ku terkejut sambil melihat kesekeliling ku.
Aku melihat satu batalion pasukan jin telah menunggu kami diatas permukaan laut, seolah Ratu Kencana Wungu mengerti keterkejutan diri ku, dia tersenyum sambil menutupi bibirnya dengan tangan kanannya. Kereta Kencana yang ku tumpangi berhenti diatas permukaan air laut.
“Tuan Putri, anda sekarang adalah sosok penting bagi istana bawah laut ku. oleh karena itu bala tentara pilihan ku sengaja mengawal kepulangan mu ke dunia manusia. Supaya para setan kebon yang ada di sekitar rumah tidak berani macam-macam dengan mu.” Ratu Kencana Wungu tersenyum lembut ketika dia berkata seperti itu kepada ku.
“apakah perlu Ratu Kencana Wungu, harus membawa seisi istana laut bawah untuk mengawal ku seperti ini?” tanya ku sambil tersenyum canggung.
Ratu Kencana Wungu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, “ini hanya satu batalion pasukan dibawah pimpinan Patih Lodaya dan Patih Lodaya memiliki seratus Batalion tempur dibawahnya. Karena nanti Patih Lodaya yang akan menemani Tuan Putri Kanaya setiap saat. Karena jika aku selalu berada di dekat Tuan Putri para raja-raja jin di daratan akan gempar dan berfikir aku akan merebut daerah kekuasaan mereka.”
“sat...satu batalion?” gumam ku terkejut ketika mengatakan hal tersebut.
“Satu Batalion tempur saja sudah berjumlah ribuan, seberapa banyak pasukan tempur milik Ratu? Dan apakah Patih Lodaya bersedia mengawal ku?” tanya ku penasaran sambil menatap Ratu Kencana Wungu.
Patih Lodaya yang berada di kursi depan segera membalikan badannya dan berlutut, “menjadi pelayan Tuan Putri adalah sebuah kehormatan untuk ku!”
Aku tercengang ketika mendengar perkataan dan gerak tubuh patih Lodaya, aku hanya mampu membuka tutup bibir ku tanpa mampu mengeluarkan sepatah katapun dari bibir mungil ku.