AIR MATA IBLIS

Kakco
Chapter #14

BAB 14 LUST SANG PANGERAN KEGELAPAN

Suara lolongan anjing terdengar semakin memilukan dan hujan turun semakin lebat disertai angin kencang yang membawa hawa yang sangat dingin.

Tiba-tiba dibenak ku, aku mendengar suara lelaki yang memanggil nama ku, “KANAYA!”

Suara pria itu sangat parau dan berat. Ada perasaan aneh yang berkecamuk dibawah alam sadar ku ketika aku mendengar suara pria itu. Belum sempat aku sadar dari keterkejutan ku, tiba-tiba aku mendengar suara aneh lainnya akan tetapi suara ini sangat dekat dengan ku.

Duar...Duar!

Dalam beberapa tarikan nafas berikutnya, lampu yang berada di teras rumah ku dan di ruang tamu pecah seketika. Kemudian lampu penerangan jalan umum yang ada di depan rumah ku juga pecah dan mati.

“astagfirluloh!”

Teriak kami semua yang sedang berada di teras rumah ku ketika mendengarkan suara bohlam lampu yang pecah. Dalam satu tarikan nafas berikutnya seluruh lampu yang ada di desa ku padam semuanya sehingga tidak ada satupun cahaya yang menerangi kami di malam ini.

Kepekatan malam sungguh sangat membuat ku takut, karena hanya suara binatang malam dan lolongan anjing yang terdengar oleh ku. sedangkan di dalam kepekatan yang menyelimuti ku, aku hanya bisa melihat setengah meter kedepan. Lebih dari itu aku sama sekali tidak bisa melihat apapun.

Beruntung Patih Lodaya memancarkan cahaya keemasan dan Ratu Kencana Wungu memancarkan cahaya yang berwarna ungu sehingga aku masih bisa melihat sampai satu meter kedepan. Akan tetapi aku tidak lagi mendengar suara pandu, kedua orang tua ku dan juga teman-teman bapak ku.

“Tuan Putri kuatkan diri mu, selain dirimu, semua manusia yang ada di desa ini sudah di buat tertidur oleh entitas yang ingin menemui mu!” Ratu Kencana Wungu berkata dengan intonasi nada yang sangat serius dan berat.

Tidak ada senyuman yang biasanya menghiasi wajah Ratu Kencana Wungu ketika berbicara kepada ku. sikap tubuh Ratu Kencana Wungu berubah menjadi siaga dan bersiap bertempur dengan sosok entitas yang sedang mendekati ku.

Bahkan sikap Ratu Kencana Wungu masih sangat santai ketika Kamandanu datang, akan tetapi saat ini Ratu Kencana Wungu terlihat sangat serius dan terlihat jelas ke khawatiran di dalam dirinya.

Aku mendengar suara kepakan sayap yang mendekat kearah ku, dan lagi-lagi aku mendengar suara pria misterius yang bergema di kepala ku dan memanggil nama ku. semakin lama kepakan sayap itu terdengar semakin jelas ditelinga ku.

“ada apa ini sebenarnya Ratu?” tanya ku dengan nada gemetar yang ketakutan.

Belum sempat Ratu Kencana Wungu menjawab pertanyaan ku, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang memekakkan telinga.

Duar!

Lihat selengkapnya