Air Terjun Misterius

Eddy Tetuko
Chapter #15

Menjelang Malam Terakhir

Suasana dalam base camp Bukit Seluma saat ini, berbeda dari biasanya.

Beberapa anggota team penyelamat, sudah mulai berkemas untuk kembali ke markasnya masing-masing.

Begitu juga para relawan dari berbagai organisasi pencinta alam, yang tadinya dengan suka rela ikut membantu pencarian, sebagian besar sudah kembali ke base camp.

Hiruk pikuk suasana menjelang malam terakhir, begitu banyak orang berkumpul baik dari penduduk sekitar maupun warga dari berbagai desa, kota lainnya.

Sebagian masih setia mengikuti jalannya operasi penyelamatan, sampai pada hari terakhir nanti. Namun sebagian besar lainnya memilih pulang kembali kerumahnya masing-masing.

Mereka mendengar desas desus, bahwasanya kecil kemungkinan korban dapat diselamatkan.

Tidak ada seseorang bisa bertahan sekian lama di dalam sungai yang dalam, berarus kuat, dingin dan lembab, selama berhari-hari.

Belum lagi ancaman satwa liar banyak bekeliaran disekitaran tepi sungai, mau pun datang dari dalam sungai itu sendiri. Apa lagi salah satu korban belum diketemukan, adalah seorang wanita.

Tenda-tenda darurat milik warga maupun dari team penyelamat, sebagian besar sudah dibongkar, dikemas untuk dibawa kembali pulang.

Para pedagang dadakan menjual makanan, minuman, rokok dan sebagainya, ikut meramaikan suasana juga sudah mulai berkurang.

Anggota team medis dan sebagian besar kendaraan mobil ambulans juga sudah dipulangkan, hanya menyisakan dua mobil ambulans saja.

Wartawan dari bebagai media juga sudah mulai berkurang. Tidak ada lagi liputan langsung dari lokasi kejadian.

Kabar terbaru besok tidak akan ada lagi kegiatan team penyelamat, akan menyusuri sungai atau menyisir melalui jalan darat. Semua perlengkapan dan fasilitas digunakan sebelumnya sudah mulai dikumpulkan, dirapikan untuk dibawa kembali.

Armada kendaraan truk logistik, akan mengangkut barang-barang telah selesai digunakan oleh para team anggota penyelamat, telah siap berjejer di tepian jalan menuju jembatan.

Suasana pada malam hari sebelumnya terang benderang dari beberapa lampu sorot dipasang di setiap sudut, sudah mulai berbenah, sebagian sudah diangkut kedalam truk.

Suasana menjelang malam terakhir ini sangat kontras dibanding hari-hari sebelumnya. Besok, dipastikan tidak akan seramai seperti sebelumnya.

Akan banyak yang meninggalkan lokasi ini, karena tidak ada lagi tontonan yang menarik untuk dilihat.

Sebagian besar lainnya juga sudah kelelahan, karena selama enam hari berturu-turut telah begitu banyak tenaga dikeluarkan, guna membantu operasi penyelamatan.

Lain halnya dengan keluarga Hermanto, seluruh staff, karyawan, maupun karabat dari korban belum diketemukan. Masih setia berkumpul di base camp, Bukit Seluma.

Armada berat pesawat helikopter puma tadinya berjumlah empat unit, tiga pesawat sudah diterbangkan kembali ke markasnya.

Rencana semula akan menerbangkan keseluruhan pesawat untuk menyusuri sungai pada hari terakhir besok, dibatalkan! Hanya satu pesawat helikopter saja, yang akan diterbangkan besok.

Merupakan kebijaksanaan dari pusat pengendali operasional, dikarenakan berbagai faktor, efisiensi dan biaya.

Seluruh pasukan komando ikut dilibatkan sudah ditarik kembali ke markasnya, menyisakan lima anggota untuk melakukan pencarian menggunakan helikopter di hari terakhir besok.

Kembali Hermanto, bersama Kolonel Hardiman berdiskusi dalam satu ruangan.

"Sesuai kebijaksanaan dari pusat, operasi penyelamatan besok akan mengalami perubahan. Hanya satu pesawat helikopter saja akan kita gunakan," penjelasan dari Kolonel Hardiman

"Lalu bagaimana dengan opsi perpanjangan waktu yang pernah saya ajukan, Pak."

"Kami sudah berdiskusi dengan pimpinan pusat, saran diberikan, agar Bapak, meninjau ulang kembali, permohonan perpanjangan waktu." Berhenti sejenak.

"Bila mana itu dilakukan, akan banyak biaya yang akan Bapak, keluarkan nantinya, itu juga tidak dapat diprediksi sampai kapan korban diketemukan. Sampai saat ini belum ada laporan tanda-tanda kehidupan dari ke dua korban."

"Artinya, Bapak, akan mengakhiri operasi penyelamatan secara keseluruhan pada lusa, besok?"

"Itu sudah sesuai dengan Standart Operasional Prosedure. SOP. Sudah diatur dalam Undang Undang. Andaikan Bapak, masih tetap berniat mengajukan perpanjangan waktu, akan kami sampaikan kembali."

"Menurut pengetahuan dan pengalaman Bapak sendiri, apakah ada kemungkinan anak saya masih hidup, dan dapat diselamatkan?"

"Saya tidak mengenal karyawan yang baru Bapak rekrut. Saudara Raymond, dan juga putri Bapak. Apakah saat ini mereka terpisah satu sama lain, atau, bersama berada dalam suatu tempat."enghela napas.

"Kabarnya Saudara Raymond ahli dalam hal keselamatan pertambangan. Mungkin hal itu akan membantu apa bila memang mereka masih hidup, berada dalam satu tempat. Tapi itu semua hanya perkiraan saja. Kita tidak tahu pasti bagaimana nasib keduanya, di mana mereka terdampar."

Perbincangan kali ini tidak menghasilkan solusi juga kesepakatan bersama. Semua masih dalam perkiraan dan pertimbangan. Namun hal yang pasti, tidak akan ada lagi pencarian besar-besaran melibatkan berbagai pihak untuk dapat menemukan putri kesayangannya.

Mungkin bisa mulai mempersiapkan diri untuk mengikhlaskan, seandainya memang tidak ada harapan untuk ditemukan.

Berat memang, menanggung ini semua. Siapa saja, tidak akan menginginkan dan mau menerima salah satu dari keluarga, karabat kita, terkubur disuatu tempat yang tidak diketahui rimbanya.

Lihat selengkapnya