Airin tidak bisa tidur. Ia terus saja bergerak gelisah ke kiri dan kanan mencari kenyamanan namun tetap saja matanya enggan menutup lagipula tidak bisa dipaksakan tidur jika belum benar-benar mengantuk. Kemudian ia duduk dan ingin bertemu Dani sebentar tapi takut mengganggunya.
Akhirnya Airin memutuskan untuk keluar dari kamarnya dengan hati-hati supaya nenek Sasih serta Dani tidak terbangun. Ketika membuka pintu, Airin dibuat takut karena kondisinya gelap gulita sehingga Airin mengurungkan niatnya untuk keluar dari kamar.
Ia harus menunggu pagi baru bisa keluar dari kamar ini yang lumayan terang dibanding ruangan-ruangan lain di dalam rumah ini.
Sementara Dani sangat ingin buang air kecil keluar dari kamarnya tanpa memberitahu Nenek Sasih padahal kalau bertanya dulu, ia akan menemukan kamar mandi dengan mudah tapi yang dilakukan Dani justru sebaliknya.
"Dimana ya kamar mandinya?" tanya Dani bingung lalu mengambil lilin di sampingnya sambil mencari jalan ke kamar mandi.
Begitu menemukan ruangan dengan pintu mirip kamar mandi ia langsung saja masuk ke sana tapi setelah di dalam Dani malah melihat Nenek Sasih berubah wujud menjadi Bu Ayu. Dani segera keluar kemudian berlari sekencang mungkin menuju kamar Airin namun ia tak kunjung menemukan dimana letak kamarnya.
Dani menyerah mencari kamar Airin memilih pergi ke kamarnya lagi lalu menguncinya takut nenek Sasih melihat Dani tahu rahasia dari Nenek Sasih yang sebenarnya.
----
Airin bangun dari tidurnya langsung mencari Dani ke kamarnya.
"Dani!" panggil Airin di depan kamar Dani sambil mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban.
"Dani ini Airin, kamu di dalam?" tanya Airin mengetik pintu sekali lagi.
Airin mulai gelisah, pikirannya pun sudah kemana-mana tentang Dani yang tidak ada di kamarnya.
Apa Dani kembali menghilang lagi di dalam sebuah pintu?
Kenapa pintu di tempat asing ini selalu membuat Airin takut dan merasa kehilangan?
Mata Airin berkaca-kaca sebentar lagi mungkin akan menangis tapi setelah mendengar suara pintu terbuka dari kamar Dani. Ia tak jadi menangis.
"Dani kok lama buka pintunya?" tanya Airin khawatir.
"Sejak kapan Airin di depan kamar Dani?" Dani balik bertanya.
"Baru sebentar kok tapi kenapa Dani lama buka pintunya? padahal Airin sudah ketuk."
"Dani masih tidur maaf ya Airin, Nenek Sasih mana?" tanya Dani melihat sekeliling.
Airin menggeleng kecil. "Airin nggak tau soalnya baru bangun langsung kesini," jawabnya.
Dani mengangguk kecil lalu berbisik pada Airin. "Nenek Sasih itu Bu Ayu,"
"Maksud Dani?" bingung Airin.
Dani kembali melihat sekitar. "Dani lihat tadi malam nenek Sasih berubah jadi Bu Ayu tapi Airin harus jaga rahasia ini, ya!"
Airin mengangguk.