Airin : Kekuatan Air

Yaraa
Chapter #10

10 - Palsu

Sudah dua hari, Adit dan Desi merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan perilaku Airin. Mulai dari jarang bicara dan lebih banyak minum daripada makan ditambah wajahnya nampak pucat sehingga rona keceriaannya hilang begitu saja.

"Airin kamu lagi sakit?" tanya Adit khawatir melihat keadaan sang putri yang diam saja di meja makan sesekali minum air bukan makan makanan yang tersaji.

Airin berhenti dari minumnya kemudian menggeleng.

Adit menoleh pada Desi tapi ia malah memberi respon menggeleng juga pertanda tidak tahu atas perubahan Airin.

"Ayah berangkat ya!" pamit Adit pada Desi juga Airin.

"Hati-hati, Mas!" ucap Desi melambaikan tangannya.

Hari ini Karin bertamu ke rumah Desi sekalian membawa Dani untuk bermain bersama Airin karena sekolah diliburkan selama tujuh hari. Ternyata keanehan makin menjadi antara Airin dan Dani. Mereka berdua sama-sama terdiam tapi bermain seperti biasanya.

"Rin, kamu merasa ada yang aneh sama perilaku anak kamu, Dani?" tanya Desi sambil makan camilan di teras bersama Karin.

Karin mengangguk lesu. "Iya, dia banyak diam bahkan papanya ngobrol Dani hanya menatap kosong ke depan, emang anak kamu juga begitu?" tanyanya lalu menatap Dani sedang bermain bersama Airin.

"Iya setelah ngerayain ulang tahun temannya itu di sekolah Airin perilakunya jadi aneh bahkan lebih suka minum daripada makan," ungkap Desi tidak mengerti.

"Apa jangan-jangan anak kita..." Karin menjeda ucapannya.

"Kenapa?"

"Anak kita ketempelan!" tebak Karin akhirnya.

"Ngaco kamu, memang SD Galura se-angker itu?" Desi merasa sekolah yang Airin datangi terlihat baik-baik saja.

"Nggak juga sih, tetapi katanya sekolah itu dulunya bekas kebun pisang," Karin membeberkan fakta yang didengarnya akhir-akhir ini.

"Terus kenapa ya sama anak-anak kita?" tanya Desi menerawang.

Karin kemudian menggeleng tidak mengerti dibalik keanehan sikap anaknya.

Desi menuangkan teh untuk Karin. "Gimana kalau kita tanya Bu Ayu?" ujarnya.

"Bu Ayu sudah dua hari nggak masuk. Guru-guru disana banyak yang nggak tahu Bu Ayu perginya kemana," ucap Karin.

Desi mengernyit heran. "Kok semakin aneh ya?"

Karin menghela napas pelan dan menggeleng kecil tidak tahu harus berbuat apa.

Dani dan mamanya sudah pulang beberapa menit lalu. Sekarang Airin sendirian di kamarnya.

Ia tersenyum dan menganggukkan kepalanya seolah ada seseorang yang berbicara dengannya begitu Desi masuk ke dalam kamarnya.

"Airin mau coba kue buatan bunda nggak?" Desi bertanya menghampiri Airin.

Airin menoleh lalu menggeleng sedetik kemudian tersenyum entah kepada siapa tepat di sampingnya.

"Airin kamu baik-baik aja kan?" tanya Desi lagi memastikan.

Lihat selengkapnya