Semua anak-anak sudah tertidur dan Ayu bisa bernapas lega melihatnya. Namun ia masih bingung untuk mencari jalan keluar dari desa ini. Ia juga tidak tahu bahaya di luar sana karena rumah ini satu-satunya tempat paling aman untuk dijadikan perlindungan diri berserta anak-anak muridnya.
Airin terbangun dari tidurnya dan mencari-cari keberadaan Dani di sampingnya. Ia bergegas untuk menemui Bu Ayu mengabarkan bahwa Dani hilang tanpa membangunkan teman-temannya yang tertidur pulas.
"Bu!" Airin memanggil Ayu yang sedang duduk melamun.
Ayu menghampirinya Airin. "Kok belum tidur kenapa?" tanyanya mengusap kepala Airin pelan.
"Dani hilang!" jawab Airin sedih.
"Hilang? tadi ibu habis dari sana, Dani ada kok," balas Ayu karena beberapa menit yang lalu ia sempat mengecek ke sana memastikan anak-anak tidur dengan nyenyak.
"Gak ada Bu, dia hilang," ujar Airin khawatir.
"Ya udah kita lihat sekali lagi, yuk!" Ayu beranjak.
Airin dan Ayu kembali ke kamar untuk mengecek satu persatu murid dan benar Dani tidak ada di sini tapi beberapa menit lalu ia melihat Dani tertidur bagaimana bisa ia bisa hilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak atau minimal Ayu melihat Dani keluar dari kamar seperti Airin yang menghampirinya.
Ayu dan Airin keluar dari kamar dengan hati-hati lalu pergi ke segala sudut ruangan rumah ini namun memang keberadaan Dani tidak bisa di temukan. Seperti hilang secara misterius.
"Bagaimana Bu? Airin gak mau Dani celaka." Airin mengguncang lengan Bu Ayu.
"Iya ... ibu juga gak mau lihat Dani celaka tapi pasti dia belum jauh deh. Biar ibu cari dia ya," ucap Ayu menenangkan.
Airin tidak setuju. "Nggak boleh, Airin harus ikut!" pintanya.
"Kamu tungguin teman-teman kamu aja ya!" Ayu membujuk.
"Nggak! Airin pingin ikut. Airin sudah janji mau nolongin Dani dan Airin akan cari sampai ketemu!" jelas Airin bertekad untuk ikut mencari Dani.
"Tapi diluar bahaya. Nanti kalau Airin kenapa-kenapa bagaimana?" tanya Ayu mengkhawatirkan Airin jika ikut bersamanya.
"Airin gak papa, Airin punya kekuatan jadi bisa melawan terus juga Airin bakal baik-baik saja," mohon Airin yang diangguki berat oleh Ayu.
----
Sebelum benar-benar pergi, Ayu memagari rumahnya dengan kekuatan agar anak-anak di dalam aman. Ia juga telah memberikan mereka makanan khusus sehingga mereka tertidur pulas dengan mimpi yang indah.
"Ayo Bu!" ajak Airin sudah siap.
Ayu mengangguk berjalan bersama Airin entah kemana tiba-tiba saja Airin menghentikan langkahnya membuat Ayu juga ikut berhenti.
"Kenapa Airin?" tanya Ayu.
Airin menunjuk kegelapan. "Dia disana."
"Siapa?" Ayu memperjelas pandangannya tapi tidak ada apapun disana kecuali kegelapan.
Tapi tidak dengan Airin yang berlari mengejar seorang anak perempuan setelah memastikannya sedangkan Ayu masih mengikuti dan hampir kewalahan mengimbangi kecepatan lari Airin entah mengejar siapa.
"Tunggu!" ucap Airin mengatur sambil mengatur napasnya.