Airin : Kekuatan Air

Yaraa
Chapter #15

15 - Selesai

Ayu berjalan kesana-kemari dengan gelisah. Ia kembali ke rumah karena Airin tidak juga ditemukan. Namun sebuah kekuatan membuka pintu rumahnya membuat Ayu terjaga dan siap akan menyerang. Setelah seseorang itu masuk Ayu langsung menghambur memeluknya dengan hati legah.

"Dani, Airin, kalian kemana aja ibu khawatir nak?" Ayu memeluk keduanya dengan sayang lalu menunggu penjelasan.

"Airin kan janji mau bawa Dani dengan selamat," jawab Airin tersenyum.

"Dani juga senang bisa ketemu lagi sama Bu Ayu sama Airin juga," ungkap Dani membuat Ayu tersenyum juga setelah melihat keduanya dalam keadaan baik-baik saja.

"Sekarang kalian istirahat dulu, mau Ibu buatkan makanan?" tanya Ayu kembali.

"Dani mau pulang!" jawab Dani menunduk lesu.

"Airin juga!" tambahnya.

"Kami juga!" semua muridnya keluar dan menghampiri Ayu.

Ayu menoleh ke arah anak-anak yang sudah terbangun. "Kalian sudah bangun? Ayo sini, kalian mau pulang ya."

Ayu terdiam sesaat. Masalahnya, ia tidak tahu menahu cara memulangkan anak-anak muridnya dan masih bingung bagaimana Maya bisa membawa anak-anak ke sini tanpa kesusahan. Ayu merasa ini desa asing dan belum pernah ia datangi sebelumnya.

"Airin ingat waktu pertama kesini melewati pintu," Airin mulai bersuara tampak mengingat bagaimana dirinya bisa disini.

"Pintu dimana?" tanya Ayu seolah mendapat angin segar dengan perkataan Airin.

"Nggak tau soalnya pintunya langsung hilang," sahut Airin.

Ayu menghela napasnya. "Kalau begitu kita cari pintunya tapi jangan berpencar harus bersama-sama ya!" instruksi Bu Ayu pada semua anak muridnya.

"Iya Bu!" jawab semua murid serempak.

Ayu mulai membuka pintu tak lupa anak-anak berjalan mengikuti arahannya. Mereka semua pergi ke halaman belakang dulu untuk mencari pintu itu.

"Akhirnya kalian keluar juga!" ucap seseorang tersenyum sinis membuat semua anak-anak ketakutan.

"Maya." Ayu kaget bagaimana bisa Maya terbebas dengan mudahnya dari kekuatan Airin waktu itu. Ayu juga dengan sigap melindungi anak-anak agar berada di belakangnya.

"Kamu pikir kamu bisa mengalahkan aku?" Maya tertawa kecil, "tidak ada yang bisa bahkan anak itu. Dia juga telah menggagalkan ritual ku. Tapi aku akan mengorbankan kalian sekaligus saja." Maya mengucapkan ide brilian sehingga anak-anak dibelakang Ayu makin ketakutan.

"Jangan sakiti mereka! bertobatlah Maya jangan seperti ini," saran Ayu sesekali melihat situasi.

Ayu terkekeh sinis. "Apa tobat? aku seperti ini karena ulahmu, jadi jangan salahkan aku!" tunjuk Maya pada Ayu.

"Maya jangan besar kepala, tindakanmu bisa merugikan diri kamu sendiri. Lebih baik sekarang kamu tunjukan kemana jalan keluar dari sini pada kami," ungkap Ayu menasihati.

Maya semakin keras tertawa. "Jalan keluar? jangan harap! aku memberitahu hal itu, aku tidak sudi." tukas Maya marah.

"Anak-anak lari ke dalam rumah sekarang!" suruh Ayu pada semua murid dibelakangnya tiba-tiba Maya menyerang Ayu dan berhasil digagalkan oleh Airin.

Sementara anak-anak murid yang lain berlari pergi ke dalam rumah untuk menyelamatkan diri.

"Anak kecil, kenapa kamu suka sekali ikut campur?" geram Maya menatap Airin tajam.

Lihat selengkapnya