Airlangga Romance in Highschool

Tari Oktavian
Chapter #15

Chapter#14 Cause he shouldn't be hate

Festival sekolah...

Di tengah-tengah lapangan sana, sorak-sorai cewek-cewek membahana ke seantaro sekolah begitu Revival mulai kembali menyanyikan lagu ketiga mereka.Melemparkan sejuta senyum yang paling menawan untuk cewek-cewek yang jungkir balik di depan panggung. Untunglah Alvin tidak membatalkan untuk nampil gara-gara kejadian di cafe itu.

 "Gue mungkin bukan cowok yang baik. Tapi gue nggak pernah melanggar apa yang gue janjiin," ucap Alvin ke Caca saat cowok itu tiba di sekolah dan berpapasan dengannya.

"Oh iya, cowok yang namanya Aga itu bukan pacar lo, kan? Jadi gue rasa, gue masih punya kesempatan."

Alvin mengedipkan matanya sekali dan membuat Caca ternganga. Bagaimana bisa ada manusia sepede itu?

Ponselnya bergetar. Buru-buru Caca mengeluarkannya dari saku. Sedetik kemudian ia kecewa. Ternyata hanya notif promo dari indomaret.

"Jangan nungguin Aga. Dia nggak bakal dateng."

Dimas muncul dari belakang dengan dua gelas plastik minuman. Satu untuk Caca dan satu lagi untuk dirinya sendiri.

"Lo tau dia ke mana?"

"Ke kebun binatang," kesal Dimas.

" Ya, di rumahnya lah. Di atas sofa. Ngegane Tidur. Istirahat. Kan no life banget idup tuh anak."

Caca mendesah. Lagi-lagi perasaan bersalah menghantuinya. Inilah alasannya kenapa ia tidak ingin berhutang budi dengan orang lain. Perasaan itu selalu membebani ke mana pun ia melangkah.

"Giliran Aga aja yang sakit, mulai lo uring-uringan. Giliran kaki gue sampe hampir di amputasi gara-gara sering lo tendang, nggak pernah lo tanyain kondisinya. Pilih kasih banget lo."

"Coba lo liat, udah berapa banyak memar yang lo ciptain di betis gue?"

"Issshhh!"

"Hah! Hah! Apa gue bilang?! Baru juga gue omongin, udah mau main nginjek aja!"

Caca menghembuskan napas lelah menghadapi Dimas kemudian tertawa di samping cowok itu. Ia teringat kejadian kemarin. Saat ia tidak sengaja terkena siraman air piket anak kelas sebelas dari lantai dua hingga seluruh seragamnya basah.Lagi-lagi sebuah ketidaksengajaan hingga membuat Dimas meneriaki keras siswi itu dari bawah dan melepas seragamnya untuk menutupi tubuh Caca.

Lihat selengkapnya