Airlangga

Yeni fitriyani
Chapter #21

Penobatan Airlangga

“Pangeran....pangeran." Agra Putra celingukan di kamar Airlangga. Agra putra bahkan sampai melihat kolong tempat tidurnya. Namun sang pangeran tidak ditemukan dimanapun. 

“Dimana dia. Apa sudah bangun. Tumben," gumam Ara Putra.

Agra Putra keluar kamar, kemudian berjalan melewati kamar putri Kinanti. 

“Astaga." Agra Putra terkejut ketika pintu terbuka, dan yang keluar adalah Airlangga yang bertelanjang dada. Airlanggapun tak kalah terkejut. Dia terlihat sangat salah tingkah. 

Agra Putra mengacungkan jari telunjuknya. “Waaah, kau sedang apa di sana?," tanya Agra Putra, sambil mengintip ke dalam kamar. Terlihat putri Kinanti sedang membenahi dirinya di atas tempat tidur. Agra Putra langsung menutup mulut dengan kedua tangannya. “Kau melakukannya," goda Agra Putra. 

Airlangga kikuk, kemudian menutup pintu kamar putri Kinanti. “Dasar tidak sopan." Airlangga memukul kepala Agra Putra. 

Agra Putra menegakkan tubuhnya. “Aku cuma lewat dan tidak sengaja melihatnya. Apa kesalahanku," ujar Agra Putra sambil mengusap kepalanya. 

Airlangga berlalu melewati Agra Putra, tapi bukan Agra Putra namanya kalau berdiam diri saja. Dari belakang dia merangkul leher Airlangga. 

“Wah kau keren," ujarnya sambil mengacungkan jempol. “Bagaimana rasanya?." Pipi Agra Putra mengembung menahan tawa.

Airlangga berhenti, mengibaskan tangan Agra Putra. “Pertanyaan macam apa itu. Tidak sopan." Airlangga tersenyum pada Agra Putra.

Agra Putra menunjuk wajah Airlangga yang memerah. Kemudian tertawa terbahak-bahak. Membuat beberapa abdi dalam yang lewat melihat kearahnya. Airlangga buru-buru menyumpal mulut sahabatnya itu. 

Lihat selengkapnya