Blurb
Sama segar seperti namanya, dia selalu menyegarkan hatiku. Embun Pagi Musim Semi, atau Embun saja panggilnya. Gadis itu sudah lama menarik hatiku hingga ke dasar pusaranya. Aku tak bisa lepas darinya. Terlalu dilanda candu, menjadi sakau bila harus direlakan.
Demi dia yang kukagumi diam-diam baik dulu maupun sekarang. Demi dia yang telah menawan hatiku lebih dari satu dekade lalu. Demi dia yang selalu ada dalam simpuh doa yang kupanjat setiap malam. Kan kuperjuangkan cintaku ini untuknya. Dengan segenap daya usahaku, meski tanpa dia tahu.
Berjanji demi diriku sendiri.
Bahwa kelak aku akan membawanya dalam sebuah pertemuan sakral yang tersebut, AKAD.