Akhir Cerita Yuka

Oleh: Maldalias

Blurb

Mereka menuruni gunung dalam suasana berkabung. Tidak ada suara, selain komando salah seorang dari mereka yang menunjukan arah, tapi itu bukan suara Bimo. Sejak tadi Bimo hanya membisu. Mereka juga tidak mungkin melalui jalan yang terjal sambil membawa tandu, tubuh Yuka yang sudah tidak bernyawa secara hati-hati diikatkan pada punggung bimo (seperti orang yang sedang dibopong di punggung) dan dalam keadaan seperti itu secara hati-hati Bimo berjalan untuk menuruni gunung. Kemudian, isak tangis Bimo yang perlahan kembali terdengar kencang, dia menyadari bahwa inilah satu-satunya keinginan yang diutarakan Yuka padanya semalam. Kawan-kawanya yang lain juga tak kuasa menahan haru melihat dia.

Lihat selengkapnya