Blurb
Setelah Mas Arman dipecat dari pekerjaannya, selama berbulan-bulan kami hidup dari tabungan. Dia juga tak kunjung dapat pekerjaan.
Bulan-bulan awal dia masih rajin melamar pekerjaan di sana-sini, tetapi menginjak bulan ketiga, dia menyerah.
Hidupnya sehari-hari hanya dihabiskan untuk bermain game online, kumpul sama teman-temannya dan lebih sering pulang dalam keadaan mabuk.
Aku lah yang jadinya pontang-panting menambah biaya hidup ketika tabungan yang tersisa kian menipis.
Sampai suatu hari, seorang teman lama datang untuk menawari pekerjaan yang tak pernah terlintas dalam benakku. Menjadi wanita LC.
Ingin rasanya aku mendengar Mas Arman mencegahku untuk menerima tawaran pekerjaan itu. Namun, ternyata dia lebih bersemangat. Semua karena tawaran gaji yang menggiurkan.
"Dek, sementara kamu dulu yang bantu-bantu memenuhi kehidupan kita, ya," bujuk Mas Arman. "Terima saja tawaran itu, tapi janji, kamu jangan macam-macam."
Awalnya aku menerima pekerjaan ini dengan setengah hati.
Akan tetapi, lambat laun aku merasakan kebebasan yang kuinginkan. Uang tak lagi kurang. Kebutuhan anak-anak terpenuhi. Dan terutama, aku bertemu dengan seseorang yang membuat aku merasa dicintai lagi, merasa dipuja, merasa diinginkan.
Hanya saja, itu lah awal dari aku menapakai jalan kematianku.