Jakarta, 22 November.
END Of The Day, musik itu terdengar di cafe. Tidak banyak pengunjung, namun sangat berarti. Cafe ini menjadi tempat favorit pria tampan ini. Wahyu Andria, begitu tampan hari ini. Dengan balutan jas hitam, bisa dibilang formal. Sangat serasi dengan kacamatanya yang cukup pas di kenakan Wahyu saat ini.
Acara ini sebenarnya bukan privat, melainkan umum. Dia ditemani oleh kawan wanitanya. Anggun nan cantik jelita penampilan kawan Wahyu itu. Soraya Gelisha, cantik sudah biasa ditonjolkan olehnya. Tapi saat ini dia benar-benar sangat cantik, dengan balutan gaun berwarna putih tulang. Dia sedang bersiap untuk menyanyi di atas panggung, tidak biasanya dia seperti ini. Kalau bukan paksaan Wahyu.
Untuk keduanya, nama Soraya biasa dipanggil "ay" Dan nama wahyu juga biasa dipanggil "yu" Panggilan mereka berdua memang sudah biasa di kalangannya. Bahkan ada tanda yang menciri khas dari panggilan mereka, "I&U" bukan hanya panggilannya saja yang serasi. Sebenarnya mereka juga serasi, tapi ada hal yang membuat salah satu dari mereka tak mau mengungkapkan perasaannya. Padahal mereka ini saling jatuh cinta.
"Gue takut Yu!" Gugup Soraya begitu membahagiakan bagi Wahyu.
"Gue yakin lo bisa!" Dengan tertawa, Wahyu mendorong Soraya ke tengah panggung setelah lagu End Of The Day itu selesai dimainkan.
Soraya terlihat begitu gugup di tengah panggung melihat orang-orang langsung fokus kepadanya. Dia duduk di kursi yang sudah disediakan. Menghadap ke arah mic itu, Soraya menghela napas melihat tingkah Wahyu yang menyebalkan di bawah panggung, tepat dihadapan Soraya saat ini. Dia menutup mata, seolah seorang penyanyi profesional. Mendengarkan lantunan nada yang terdengar begitu asik.
🎵Hey... 🎵
That's what i want to say to you
🎵Babe... 🎵
Oh, I wish that i could say that too
These feeling i'm sensing right now...
Mendengar suara indah dari Soraya, para pengunjung antusias bernyanyi bersama-sama. Khususnya kalangan wanita. Mereka melanjutkan lirik lagu itu bersama-sama dengan penyanyi di cafe itu.
Hingga di ujung lagu, para pengunjung berhenti bernyanyi. Soraya yang begitu menyombongkan diri kepada Wahyu, setelah dia turun dari panggung. Mereka berdiri di dekat meja yang di atasnya banyak dengan gelas-gelas yang di-isi minuman manis.
"Gimana penampilan gue?" Soraya mengangkat dagunya, seolah dia sudah menyelamatkan orang dari ancaman maut. Begitulah kesombongan Soraya yang di tunjukkan kepada Wahyu.
"Berkat gue juga! Kalau aja gue gak maksa buat lo naik ke panggung dan nyusun musik ini..." Wahyu berhenti bicara, ketika soraya mendesis di hadapannya.
"Terimakasih Wahyu ganteng!" Soraya menjulurkan lidahnya ketika ingin mengangkat telepon dari seseorang.
Dia bilang ada temannya yang ini menghampiri Soraya. Mendengar hal itu, Wahyu nampak badmood. Dan beralasan, ada temannya juga yang ingin datang. Padahal tidak.
Tak lama, satu orang wanita datang menghampiri Soraya. Mimi Dwi Sasono, gadis cantik dengan rambut panjangnya. Mimi ini seorang sahabat Soraya sejak kecil, makanya setiap ada Soraya disitu ada Mimi. Begitulah. Mimi berdiri di antara Wahyu dan Soraya, anggap saja pengganggu dalam hubungan, mungkin.