"Salma ini beneran lo?" tanyanya seperti tak percaya dengan keberadaanku saat ini.
"Erga, lo... bentar-bentar ini beneran Erga Prayoga cowok berkacamata dan berkumis tipis itu kan?" tanyaku balik sembari mengingat nama Erga di kepalaku.
"Yes this is me. You not believe me if im Erga?"
"Ya ampun, gue nggak nyangka lo berubah 180° kek gini Ga. Udah nggak pakai kacamata aja sih lo. Bikin gue pangling tau nggak!"
"Haha iya dong Sal, ganti gaya gitu gue biar enak dilihat. Oh ya, gimana kabar lo sekarang Sal?"
"Alhamdulillah baik dan sehat sentosa gue, Ga. Lo sendiri gimana kabarnya, lama nggak kabaran ya kita?"
"Like what you see now. Im fine and i miss you when we usually talk in English in the past!"
"I miss you too so much Erga!" balasku sembari dipeluk Erga sebagai tanda persahabatan.
"Oh ya, lo disini kerja atau gimana Sal?"
"Aduuhhhh Salllmmmaaaaaa... lo ya main ninggalin gue aja. Gue cariin juga malah asik-asikan sama cowok!" cerocos Winda yang entah kapan datangnya.
"Eh btw ini cowok siapa Sal? pacar, saudara, sepupu, gebetan atau mungkin mantan lo itu?" tanya Winda tak henti-hentinya.
"Mending kita ngobrolnya di tempat makan aja yuk, biar lebih santai gitu!" ajak Erga yang langsung mendapat persetujuan dariku dan Winda.
"Boleh juga tuh, kebetulan gue juga udah laper banget nih!" balas Winda yang lebih dulu berjalan menuju tempat makan. Sementara aku hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatku ini.
Selesai pesan makanan, kami bertiga pun menikmati hidangan yang kami pesan masing-masing sambil sesekali mengobrol.
"Oh ya tadi lo belum jawab pertanyaan gue, ini cowok sebenernya siapa lo sih Sal?" bisik Winda yang masih bisa terdengar oleh Erga.
"Ekhem...ekhem oh ya btw kita belum kenalan kan. Kenalin nama gue Erga Setiawan, gue temen sekolahnya Salma!" tegas Erga yang membuat Winda jadi salting karena ketahuan ngegosipin dia.
"Oh Erga, gue Winda Calista temen kerjanya Salma selama disini," sambung Winda tersenyum ramah.
"Oh ya Ga, lo dalam rangka apa sampai bisa ke Malaysia?" tanyaku penasaran.
"Em... sebenernya gue disini ada urusan Sal?"
"Urusan? Urusan apa, bukannya lo lagi kuliah Ga?" Jiwa ke-kepoanku pun mulai muncul untuk meminta penjelasan Erga.