Pagi ini, suasana sekolah seperti biasa penuh dengan kesibukan. Langit cerah, menyiratkan awal hari yang sempurna.
Aneyra duduk di bangkunya, ia mengamati sosok Ravindra yang terbaring santai di sudut kelas. Ia tampak tertidur, seperti biasanya. Dengan baju seragam yang tidak rapi dan rambut acak-acakan, Ravindra selalu terlihat tidak peduli pada dunia. Namun, bagi Aneyra ada sesuatu yang memikat dalam sikap dinginnya.
Aneyra menoleh ke teman-temannya Kaira, Irly, dan Shella yang sedang duduk bersamanya. Mereka sedang asyik berbincang ketika Aneyra mendesah kecil, menarik perhatian mereka.
"Ada apa lagi, Ney?" Tanya Kaira tersenyum iseng. "Lagi-lagi mikirin dia, ya?"
Aneyra tersipu. "Nggak kok." Jawabnya cepat. Namun, wajahnya yang merona jelas membantah ucapannya.
"Udah jujur saja, Ney." Irly menyeletuk. "Kita semua tahu kamu suka Ravindra."
Aneyra menggigit bibir, malu-malu. "Iya, aku memang suka dia." Katanya, dengan suara pelan. "Tetapi aku nggak tahu kenapa, dia bahkan nggak pernah ngomong sama aku."
Shella mencondongkan tubuhnya, penasaran. "Apa sih yang bikin kamu suka sama dia? Dia kan kayak... ya gitu, nggak peduli apa-apa."