Hari ini Akhira pulang lebih dulu dari Fanny,ingin lebih giat bekerja katanya.
Namun saat ia tiba diparkiran seseorang dengan sengaja menghampiri nya.
"Permisi,permisi!"
Terlihat seorang wanita elegan mendekati Akhira.Jangan salah, wanita itu kelihatan nya tidak muda lagi namun karena perawatan ia terlihat sangat cantik dan anggun. "Iya," jawab Akhira agak bingung. "Kamu mahasiswi dikampus ini 'kan?" Akhira sedikit bingung, dan bahkan Ia sampai gelagapan didepan wanita yang tak dikenalnya itu. "I-iya." Spontan sang wanita glamore itu menggenggam tangan Akhira.
"Kenal anak saya 'kan?" tanya sang wanita dengan rasa percaya dirinya, Akhira semakin bingung. memang siapa anaknya? "A-anak Ibuk?"
Si Wanita pun dengan sangat percaya diri mengendikkan dagunga. "Iya masa kamu ngk kenal,dia itu dosen disini loh.setau saya Adam yang paling tampan disini, kok kamu ngak kenal sih?"
Ah, jadi anaknya adalah Adam. Adam Wilson si dosen songong itu? jelas Akhira mengenal pria itu, karena Iapun sering masuk kekelasnya. "Antar saya yok!"
"Ke-kemana Buk?" Akhira semakin bingung dengan sikap wanita yang merupakan Ibunda dari seorang Adam Wilson. "Ketemu Adam."
Yang benar saja, Akhira bahkan masih sangat malu dengan kejadian pagi tadi. bagaimana Ia bisa mengantar Ibu ini kepada anaknya. "Tapi." Akhira terlihat sangat canggung sekarang, sebenarnya Ia ingin menolak permintaan wanita itu, tapi rasanya Akhira tak tega menolak permintaan seseorang yang membutuhkan bantuannya.
"Nama saya Rena,kamu boleh manggil saya nyonya Rena." Wanita yang bernama Renapun menjabat tangan Akhira, dengan sedikit canggung Akhira ikut menjabat tangan Rena. "Ah,iya."
"Yaudah ayok." Tampa persetujuan dari Akhira Ny.Rena langsung menarik tangan gadis manis itu.
Ibunda Adam memang terlihat begitu muda,bahkan ia lebih pantas dibilang kakaknya bukan ibundanya. Mau tak mau Akhira hanya bisa mengikuti langkah Ny.rena,dengan perasaan berkecamuk ia memegang dadanya.
"Bagaimana sekarang?" batin Akhira merasa gugup karena kejadian tadi pagi.
Rena melirik sekilas wajah Akhira, wanita itu merasa nyaman dengan gadis yang berada disampingnya sekarang. "Manis juga ini anak,cuma butuh polesan sedikit pasti bakal cantiknya bak putri raja. Kalo dia jadi istri Adam sepertinya akan bagus," batin Rena seraya terus memperhatikan wajah polos Akhira. "Buk,itu anak Ibuk." Akhira menunjuk ke arah ruangan Adam.
Adam yang melihat kedatangan ibunya langsung melangkah untuk menghampiri sang bunda. "Sa-saya duluan ya buk!" Akhira hendak melangkah pergi dari sana, namun Rena langsung mencegatnya. "Eiitss,mau kemana kamu?" Rena menarik lengan Akhira dan membuat gadis itu mau tak mau harus berada diantara Rena dan Adam sekarang.