"Kalau kau tak mau melakukannya, cepat telpon anakku, biar dia langsung memecatmu?"
"Lalu aku akan menyuruh anakku membuat resume jelek tentangmu agar tak ada perusahaan manapun yang mau menerimamu."
Meskipun tidak sepenuhnya percaya dengan ucapan Kakek Gio, petugas kasir memberanikan diri untuk bertanya.
"Siapa anak Kakek?" tanya petugas kasir dengan polos.
Brak !!!
Kakek Gio kembali menggebrak meja kasir.
"Dasar anak bodoh, tentu saja pemilik mini market ini."
Sesaat petugas kasir merasa ragu, melihat gelagat itu, Kakek Gio kembali berkata,
"Baiklah kalau kau tak melakukannya, biarkan aku sendiri yang akan melakukannya, kau harus bersiap untuk menanggung akibatnya."
"Maria, berikan telponmu padaku! aku akan segera memanggil anakku untuk memecat karyawan yang tak tau diri ini," kata Kakek Gio kepada Maria. Maria pun segera mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya.
Namun sebelum Maria sempat memberikan ponselnya kepada Kakek Gio, petugas kasir sudah berkata,
"Baik, Kek! aku segera memberikan uangnya untukmu," ucap petugas kasir sambil kembali menggesek kartu kredit Kakek Gio ke dalam mesin audisi.
Setelah struk keluar, secara alami di bawah tekanan psikologis Kakek Gio, petugas kasir segera menyiapkan uang 5 juta dan menyerahkannya kepada Kakek Gio dengan penuh rasa hormat dan tangan yang gemetaran.
Kakek Gio menerima uang dan kartu kreditnya kembali dan segera memasukan ke dalam celana bagian dalam seperti pertama dia mengambilnya setelah menyisakan 3 lembar uang seratus ribuan di tangannya. Sementara kedua satpam yang melihat tidak ada masalah dengan pembayaran dan kartu kredit yang dimiliki Kakek Gio, diam-diam beringsut menjauh tempat itu, dalam pikiran mereka bisa memastikan, bahwa Kakek Gio bukanlah orang sembarangan, bisa jadi yang dia katakan adalah benar, bahwa pemilik mini market ini adalah anaknya, yang berarti akan menjadi masalah serius bagi mereka jika tidak memperlakukan Kakek Gio dengan baik.
Kakek Gio yang melihat kedua satpam itu beringsut, segera berkata,
"Mau kemana kalian?" tanya Kakek Gio dengan suara yang masih terdengar garang. Tanpa menunggu jawaban dari kedua satpam itu, Kakek Gio kembali berseru,
"Cepat kau bawakan belanjaanku ke dalam mobil istriku!"
Kedua satpam itu hanya bisa patuh dan bergegas mengambil belanjaan Kakek Gio.
Kakek Gio meletakan 3 lembar uang kertas di meja kasir seraya berkata, "Ini buat kalian bertiga."
Setelah mengucapkan kalimat itu dan merapikan kembali celananya, Kakek Gio segera berjalan sambil merangkul Maria layaknya pasangan suami istri keluar mini market dan diikuti kedua satpam yang terlihat tersenyum setelah tahu Kakek Gio memberikan masing-masing selembar uang kertas berwarna merah.
Maria tidak merasa keberatan ketika Kakek Gio melingkarkan tangan di pinggangnya. Bagi Maria, yang baru saja dilakukan Kakek Gio telah menunjukan, bahwa Kakek Gio merupakan sumber uang yang tak boleh dilewatkan.
Setelah kedua satpam memasukan semua barang belanjaan Kakek Gio ke dalam bagasi, Maria segera mengendarai mobilnya menuju apartemen tempat tinggalnya.
"Kek, memang benar pemilik mini market itu anak Kakek?" tanya Maria penasaran.
"Ha ... ha ... ha ... Kakek cuma menggertak, Maria," ucap Kakek Gio sambil tertawa puas.