Aki-aki yang Tak Terlihat T̶u̶a̶ Muda

Ellya Kaddams
Chapter #5

Krans Studio

Kamera, roooool, ACTION!

Ctak!

Teriak Sutradara diiringi bunyi 'Ctak' dari Clapper Board di akhir kalimatnya.

 

"Kakek mau kemana?" tanya Nadia yang melihat Kakek Gio beringsut dari tempat tidurnya.

"Kakek mau buang air, tolong kau pegang tongkat Kakek," ucap Kakek Gio sambil berusaha duduk.

Ini adalah kesempatan terbaik, pikir Nadia. 30 juta bukanlah uang yang sedikit bagi Nadia jika hanya untuk membeli sebuah ponsel. Namun bagi Kakek Gio, 30 juta bukanlah apa-apa, lagi pula seumuran Kakek Gio pasti tidak memiliki burung yang tangguh, hanya sedikit belaian kurang dari satu menit, pasti akan tertidur kembali.

Tanpa banyak berfikir, Nadia segera mendekati Kakek Gio, tangannya dengan sigap menyusup di antara selangkangan Kakek Gio yang hanya tertutup kain handuk. Jemari lembut Nadia mulai menyisir padang rumput Kakek Gio yang terasa mulai gersang.

Plak!

Tiba-tiba tangan kakek Gio menepis dengan kasar tangan Nadia.

"Bukan tongkat yang ini, Nadia."

"Mesum kali otak Kau," ucap Kakek Gio dengan logat khasnya.

Nadia hanya bisa menunduk dan beringsut mundur menjauhi Kakek Gio.

Maria yang menyaksikan hal itu hanya bisa menahan senyum,

"Aku akan menyiapkan air hangat untukmu," kata Maria sambil bergegas menuju kamar mandi untuk menyiapkan air hangat untuk Kakek Gio.

Kakek Gio bangkit dan berjalan ke arah Nadia, setengah berbisik dia berkata,

"Kalau mau mainin tongkat Kakek yang ini, tunggu sampai kakakmu Maria tidur."

"Ih...Kakek," ucap Nadia manja seraya mencubit dada kakek Gio. Harapan Nadia untuk bisa mendapatkan uang 'jajan' dari Kakek Gio yang semula pupus, kini tumbuh dan bersemi lagi.

"Aw!" pekik kakek Gio sambil menggelinjangkan tubuhnya, "enak, Nadia!"

"Lagiiiiiiii," pinta kakek Gio merajuk.

Mendengar permintaan Kakek Gio, Nadia langsung celingak-celinguk menoleh ke kanan dan ke kiri melihat situasi.

 

Sleeeb!

Nadia mendorong kembali Kakek Gio ke atas ranjang, tak ayal tubuh Kakek Gio yang terlihat renta tersungkur ke atas kasur, namun Kakek Gio tak mau jatuh sendirian, tangannya pun menarik tubuh kecil Nadia ke dalam pelukannya. Keduanya pun bergulingan di atas kasur dengan posisi saling berpelukan.

 

CUT!

Lihat selengkapnya