Hari sudah mulai gelap ketika mobil yang dinaiki Kakek Gio, Maria Ojawa dan Nadia memasuki apartemen tempat tinggal mereka.
“Turunkan aku di sini, Maria!” ucap Kakek Gio.
“Kakek mau kemana?” tanya Maria.
“Hari yang melelahkan, setelah tadi bertarung dengan para begundal Hari Banyu, sepertinya Kakek perlu minuman segar buat meningkatkan stamina Kakek kembali.”
“Nadia ikut, Kek!” sela Nadia.
“Nggak usah, kalian berdua pasti capek, segera pergi beristirahat saja, sana! nanti Kakek beliin makanan dan minuman buat kalian.”
“Memangnya Kakek mau beli apa?” tanya Maria.
“Kakek pingin Bir Pletok.”
“Bir Pletok? Mana ada di sini, Kek? Ngaco aja Kakek ini.”
“Tadi Kakek liat di seberang jalan ada yang jual, nanti Kakek beli kesana.”
“Ya udah kalau begitu, Maria tidak bisa antar, Maria udah capek banget shooting seharian.”
Kakek Gio hanya melambaikan tangannya lalu segera turun dari mobil. Tanpa menunggu lama, Maria kembali membawa mobilnya memasuki ruang parkir yang berada di basement apartemen.
Sepeninggal Maria, Kakek Gio segera melangkah ke arah mobil Vellfire yang terparkir tak jauh dari tempatnya berdiri. Begitu Kakek Gio mendekat, pintu tengah Vellfire segera terbuka, tampak seorang wanita setengah baya sudah duduk menunggunya di dalam mobil. Kakek Gio segera masuk dan duduk di samping Wanita itu.
“Terima kasih atas bantuanmu hari ini, Gio!” ucap wanita itu.