Semburat jingga di langit barat sudah lenyap tergantikan pekat. Hari Banyu memarkirkan mobilnya tepat di sebuah halaman perkantoran dengan papan besar bertuliskan LAW OFFICE REHAT SITOMPEL & ASSOSIATES.
"Waow ... cantik sekali gadis-gadis di sini," ucap Hari Banyu dalam hati ketika berpapasan dengan seorang wanita berpakaian seksi yang melintas di depannya. Mata Hari Banyu terus mengikuti langkah perempuan itu, hingga tak sadar, kakinya pun ikut terseret terbawa arah perginya wanita itu.
DUG!
Hari Banyu meringis kesakitan sambil mengelus-elus kepalanya karena terbentur pintu kaca yang tertutup otomatis, begitu perempuan yang dia ikuti telah masuk ke dalam sebuah perkantoran. Seorang wanita yang duduk di meja resepsionis segera berdiri menatap ke arah Hari Banyu sambil menahan senyum di bibirnya.
"Apa lu senyum-senyum?" hardik Hari Banyu sambil mendorong keras-keras pintu kaca di depannya. Resepsionis itu menunduk.
"Eng-enggak, Pak, maaf," ucap resepsionis itu gugup. Hari Banyu lalu berjalan mendekati resepsionis itu.
"Kenapa tidak ada tulisan 'AWAS KACA' di pintu itu? Kalian kerja bisa profesional sedikit nggak, sih? Ingat! Safety first, keselamatan itu harus diutamakan." Hari Banyu terus mencerocos tidak jelas di depan resepsionis itu. Sementara wanita yang menjadi lawan bicaranya hanya menggeleng-geleng, merem melek layaknya mendengarkan radio yang salah frekuensi atau kurang sinyal.
"Udah, Pak, bicaranya?" tanya wanita itu begitu Hari Banyu menghentikan ocehannya.