AKSARA DI ATAS JALAN

Yusuf Maulana
Chapter #1

DERU DI ATAS MOTOR



Suara deru motor terdengar nyaring di lapangan kosong di pinggir kota. Aksara menggenggam erat stang motornya, matanya tajam menatap lintasan yang terbentang di depannya. Tangan kanannya menekan pedal gas, dan dalam sekejap, motornya melesat cepat, membelah angin sore yang mulai dingin. Hatinya berdebar, bukan hanya karena kecepatan, tetapi juga karena sensasi kebebasan yang selalu ia rasakan setiap kali roda motornya menyentuh aspal.


Aksara tahu, ini lebih dari sekadar kesenangan. Ada sesuatu yang selalu memanggilnya ketika berada di atas motor. Namun, di balik adrenalin yang memuncak, ada satu hal yang terus menghantuinya—larangan keras dari ayahnya.


Setiap sore seperti ini, ketika ia berhasil meloloskan diri dari rumah, Aksara selalu merasa seolah sedang melawan dua dunia. Dunia yang penuh dengan aturan dan larangan yang ditegakkan oleh ayahnya, dan dunia yang penuh dengan kebebasan yang ia rasakan saat berada di atas motor. Sejak kecil, ayahnya, Pak Bima, telah menetapkan satu aturan yang tak boleh dilanggar: Tidak ada motor, tidak ada balapan.


"Aksara!" teriak suara familiar dari arah pinggir lintasan. Itu Rama, sahabatnya sejak kecil. Aksara mengurangi kecepatan dan menarik motornya ke tepi.


“Kamu makin cepat aja, Sar,” kata Rama sambil tersenyum, mendekati Aksara yang masih duduk di atas motornya. “Kapan kamu mau ikut kompetisi beneran?”


Aksara tersenyum tipis. “Kalau bisa, aku mau, Ram. Tapi kamu tahu kan, ayah nggak bakal pernah izinin.”


Rama mendesah, melihat ke arah langit yang mulai memerah. “Kalau terus sembunyi-sembunyi kayak gini, sampai kapan kamu mau maju?”


Lihat selengkapnya