AKSARAYA

Ana Diana
Chapter #1

Aku hujan

Hidup sederhana namun tanpa diduga keluarganya memiliki aset kekayaan yang cukup untuk menghidupi warga satu RT dan RW sebelah. Memiliki wajah yang cantik membuat laki-laki sulit untuk menolak pesona nya. Dia Raya Shakila.

Akan tetapi yang menjadi masalahnya saat ini kenapa ia masih menjomblo sedangkan teman-teman seumurannya sudah memiliki kekasih untuk mewarnai dunia yang abu-abu ini. Namun jangan khawatir ia juga memiliki teman seperjombloan, sebut saja tata. Bahkan ia sering di juluki partner belok oleh orang lain. Sedangkan sahabatnya yang satu lagi. Nana ia sedang dekat dengan ridho.

Alasan kenapa ia kurang tertarik pada lelaki bukan karena ia pecinta wanita. Namun karena ia belum siap untuk jatuh lagi. Berbagai gosip mulai mencuat kepermukaan, yang mengatakan kalau raya belok! Wajar jika banyak yang menganggap nya begitu, karena pada kenyataan nya, ia lebih senang berjalan-jalan atau berpergian bersama kedua sahabatnya Tata dan Nana.

"Ray sumpah gue geli sama gosip-gosip gini. Masak gue yang cantik aduhai gini dibilang belok sama Lo!" Ucap tata kesal.

"Gue setuju sih sama gosip itu," ucap Nana tenang.

"Maksud Lo kita belok?" Tanya raya dengan kesal.

"Maksud gue bukan gitu. Tapi kalian berdua itu jomblo, wajar lah mereka bilang gitu," tukas Nana. "Sebenarnya masalah nya apa Ray? Kenapa Lo gak terima aja setiap ada cowok yang nembak Lo? Kalau tata sih gue yakin ga ada yang mau!" Ucap Nana sarkas.

"Eh kutil kuda. Enak banget tuh mulut ngatain gue seenak jidat," Kesal tata pada Nana.

"Eh taik anoa! Gue ngomong fakta ya!" Jawab Nana tak mau kalah.

"Tuh mulut gak di sekolahin ya!" Tata bersiap untuk melayangkan sumpah serapahnya pada Nana.

"Gue gak tertarik!" Jawab raya santai membuat kedua sahabatnya mengalihkan atensi nya pada raya.

"Sumpah Ray! Gue jadi merinding kalo Deket Lo," tata bergidik ngeri.

"Jadi gosip itu benar?" Tanya Nana ngeri.

Raya menatap kedua sahabatnya dengan malas "gue cuma belum siap buat jatuh lagi!"

"Lo gak ada niatan buat pacaran sama gue kan Ray?" Tanya tata dengan wajah tak santai nya. 

"Ya gak lah, gue milih-milih juga kali, kalo pun gue mau pacaran juga bukan sama Lo," jawab raya tak terima. 

"Bagus deh," jawab tata dengan tenang.

Raya menyeruput minumannya sembari mendengarkan musik yang dibunyikan oleh sang pemilik kafe.

"Ray. Gue balik duluan ya, ridho udah nungguin gue di depan nih," pamit Nana pada raya yang hanya di angguki oleh raya.

"Gue juga deh Ray, mama barusan sms suruh balik cepat, katanya mau minta di temani belanja," ucap tata sembari berdiri dari duduknya yang di angguki oleh raya.

Suasana yang sedari sepi mulai gaduh, banyak pengendara motor yang berhenti di depan kafe sekedar untuk berteduh atau menghangatkan tubuh dengan secangkir kopi. Gerimis mulai turun lambat laun hujan kembali menyapa tanah dengan air nya. 

Raya sedang hanyut dalam melodi guyuran hujan. Suaranya begitu menenangkan, aromanya begitu menyegarkan. Membuat raya tak menyadari kalau sedari tadi ia sedang di perhatikan. 

Seorang remaja lelaki dengan seragam yang keluar dan rambut yang acak-acakan mendekati meja raya. Ia menggeser kursi di depan raya mendudukkan dirinya di sana.

"Lo siapa?" Tanya raya kaget, karena tiba-tiba saja ada lelaki yang tak asing baginya menghampiri dirinya. 

"Gue?ah... Kenalin gue Aksa gebriel. Biasa di panggil Aksa, Abang, Cogan or sayang" jawab Aksa mengulurkan tangan nya. 

Lihat selengkapnya