BAB 2
Matahari masih bersiap-siap untuk menyapa hari yang ditunggu-tunggu oleh semua anak, atau mungkin juga tidak. Ibu membangunkanku untuk melaksanakan kewajibanku sebagai anak muslim yakni, shalat subuh. Mataku masih terasa berat untuk menyambut hari, aku hanya memindahkan posisi tidurku dan kembali terlelap. Saat aku hendak memejamkan mataku, aku ingat bahwa hari ini adalah hari pertamaku masuk TK. Aku segera bangun dan langsung pergi mengambil air wudlu.
Setelah shalat subuh, aku pergi mengambil handuk dan baju seragamku, ibu sudah menyiapkan air hangat didalam kamar mandi. Karena sekolahku tidak sedekat dulu, maka diriku harus bangun pagi agar tidak kesiangan saat berangkat sekolah. Aku melihat sebentar ke dapur untuk melihat ibuku yang tengah memasak untuk sarapan pagi. Sosok kuat itu memang selalu tegar, beliau tak pernah mengeluh sedikitpun dihadapan anak-anaknya.
Hari pertamaku sekolah, aku diantarkan oleh kedua orangtuaku. Aku sangat senang saat itu, karena akan bertemu dengan teman-teman baru. Hingga tanpa aku sadari, bahwa saat itulah sisiku terkadang tak terbaca oleh kedua orangtuaku.
Setelah sampai di depan sekolah, aku melihat ada banyak wajah-wajah baru dan suasana sekolah baru. Aku melihat ke arah samping gerbang, tertulis disana "TK Plus Al-Hidayah", ternyata aku akan menulis tempat ini sebagai riwayat hidupku juga.