BAB 6
Portal itu, kini semakin terbuka lebar. Aku melangkahkan kakiku dengan sedikit ragu, aku menelan ludah yang sulit sekali masuk kedalam tenggorokanku. Kali ini, aku akan membuka memori yang tak pernah ingin aku ingat kembali.
Tepat ditahun ganjil 2009, tidak tahu pasti tanggal berapa, bulan apa. Yang aku ingat hanyalah, saat itu kedua orangtuaku dan nenekku sibuk dengan pelatihan haji. Setiap libur aku akan mengikuti kedua orangtuaku dan nenekku ke masjid, hanya sekadar berbaring melihat jenuh sekitar dan makan jajanan yang didapat orangtuaku.
Orang tuaku dan nenekku akan berangkat haji, aku senang karena aku masih tidak tahu saat itu kalau aku akan ditinggal lama sekali. Kala aku masih kecil, sering sekali saat tidur siang setelah pulang sekolah, aku akan ditemani dengan nenekku. Siapa yang tidak akan senang? Saat semua orang sibuk dengan yang lainnya, tapi masih ada seseorang yang mau menunggumu pulang dari sekolah dan menyiapkan pelukan hangat untukmu.
Aku dulunya yang suka sekali semaunya, tidak peduli dengan orang-orang disekitarku yang tersakiti. Aku melupakan kenangan indah, hanya untuk meluapkan emosiku. Sungguh, sebenarnya ini bukanlah cerita bagus untuk didengar, tapi aku akan tetap menguakkannya sekarang, karena memori ini masih melekat dikepalaku.
Sekitar 76 tahun sudah beliau hidup, tubuh tua itu semakin terlihat kurus, rambutnya yang dulu hitam mulai memutih seiring berjalannya waktu dan giginya dulu yang kokoh berganti yang lengkap dengan gigi palsu. Tanpa aku sadari, penglihatan itu akan menjadi yang terakhir kalinya.
Tempo itu, aku sudah berseragam rapih, meminum susu, dan berlari menghampiri ibuku. Antar jemputku sudah menunggu, aku tergesa-gesa. Setelah berpamitan dengan semua orang yang dirumah, aku langsung masuk kedalam len antar jemputku. Seperti biasa, aku tidak lupa melambaikan tangan kepada ibuku.
Beginilah hari-hariku disekolah, tidak ada yang berubah. Hari ini ada rapat wali murid, istirahat datang aku menghampiri ibuku. Yah, sekadar menemui kemudian kembali bermain dengan teman-temanku.