BAB 7
"Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat" dulu sangatlah sulit bagiku untuk mengingatnya. Bahkan saja tak pernah terpikirkan olehku, bahwa aku akan berada disana. Disana, dimana semua lembaran baru akan terbuka dan lembaran lama ditutup.
Paling aku ingat adalah masa SMP tiga tahun dan SMA satu tahunku disana. Karena, disanalah aku belajar banyak tentang macam-macam sifat manusia dari A hingga Z. Entah, sifatku dibagian huruf yang mana.
Saat itu, perasaanku sedang campur aduk. Marah campur gugup, karena ini adalah hari pertama aku akan menaruh sebagian hidupku disana untuk waktu yang lama. Tidak tahu apa yang harus aku siapkan, semua barang yang tertulis di lembaran, sudah aku bawa semua.
Tempo itu, aku mencari kamar di lembaran setiap depan pintu lantai dua asrama. Asramaku tepat dibelakang asrama putra dan lantai untuk anak kelas 7 berada di lantai dua. Pertama, aku dan ibuku mencari di kamar yang tepat berada didepan tangga, tetapi hasilnya nihil, tidak ada namaku disitu. Aku bergeser ke kamar tepat sebelah kanan kamar depan tangga tadi, telunjukku mencari bau-bau namaku, hingga berhenti dan menemukannya. Akhirnya, aku menemukan kamar untuk satu tahunku.
Aku masuk dengan ibuku kedalam kamar itu, ternyata sudah banyak anak yang menempati kasur-kasur. Ibu mencarikanku tempat yang sekiranya aku mudah untuk keluar dan tidak naik turun, karena takut aku mudah kecapean nantinya dan akhirnya jatuh sakit. Ibuku memilih kasur dekat tembok, aku mengangguk mengiyakan ketika ditanya oleh ibuku.