Kayra mulai tersadar, ia berusaha untuk duduk dengan tangan masih memegang keningnya menahan rasa sakit dikepalanya.
Kayra melihat Bi Onah dengan pandangan yang masih agak kabur tengah membawa segelas teh hangat di atas nampan.
Pandangan Kayra beralih pada layar televisi saat ia tiba-tiba mendengar nama Dimas dan Juna dari berita terkini yang sedang diputar di televisi.
Bi Onah menyodorkan gelas berisi teh hangat itu pada Kayra.
Prang.....
Saat gelas itu sudah berpindah ke tangan Kayra, gelas itu langsung terjatuh ke lantai tepat saat Kayra mendengar ucapan pembaca berita yang mengatakan bahwa Dimas beserta mobilnya jatuh ke bawah tebing setelah peristiwa kecelakaan itu terjadi.
Bi Onah ikut terkejut, matanya memandang layar televisi dengan air mata yang langsung menyeruak dari kedua sudut matanya.
Tak berlangsung lama, Kayra segera beranjak pergi tanpa berkata-kata bahkan ia sama sekali tak lagi memperdulikan sakit dikepalanya.
Dengan mata berkaca-kaca, ia segera bergegas masuk ke mobilnya menuju tempat kecelakaan itu terjadi.
"Non, Non Kayra?" Bi Onah khawatir melihat kondisi Kayra yang masih terlihat menahan sakit dikepalanya sambil mengejarnya keluar rumah. Namun mobil yang dikendarai oleh Kayra sudah tak terlihat lagi dari gerbang rumah Dimas.
"Ya Allah, semoga tuan Dimas bisa terselamatkan dan Non Kayra diberikan perlindungan. Aamiin Ya Allah." Harap Bi Onah dengan tangan masih gemetar akibat mendengar kabar buruk mengenai majikannya.
***
Kayra berhenti tepat di lokasi kejadian naas yang menimpa Dimas dan Juna. Tempat itu kini dipenuhi oleh polisi dan warga yang sepertinya penasaran ingin mengetahui kronologis kecelakaan tersebut.