Hari telah berganti namun suasana rumah dari keluarga Bimara masih tetap sama, sunyi dipagi hari masih saja terjadi terkhusus kepada Adely dengan suaminya itu. Saat ini Surai dan Raxwell sedang berbagi tugas untuk menyusun seluruh pakaian mereka kedalam lemari, sedangkan sang papa bertugas untuk mengangkat beberapa perabotan rumah yang sekiranya masih bisa dirinya lakukan sendiri, sedangkan sang mama hanya termenung di teras rumah dengan raut wajah cemberut.
"Dek, kalau baju punya kamu udah selesai disusun bisa sekalian rapihin baju papa nggak?" tanya Surai dengan tangan yang masih sigap memasukkan beberapa lembar pakaiannya ke dalam lemari.
Mendengar hal itu Raxwell hanya menoleh sebentar kepada sang kakak, dan langsung bergerak menuju kamar orang tua mereka untuk membantu merapikan lemari baju sang papa sesuai dengan perintah dari sang kakak.
Disaat Surai sedang asik melipat beberapa lembar baju, sang papa langsung saja masuk kedalam kamarnya sambil mengangkat meja belajar berwarna cream tersebut.
"Mama dimana pah?" tanya Surai.
Sambil mengatur letak meja belajar dari putrinya itu, Bimara hanya menoleh sejenak dan kembali fokus kepada susunan meja belajar agar berdekatan dengan stop kontak.
"Kayaknya masih di teras rumah deh, biarin aja dulu soalnya hati mamamu itu masih panas. Yang ada kalau kita ajak ngobrol dia malah lempar kita pake vas bunga kesayangan dia itu."
Mendengar jawaban sang papa membuat Surai tak bisa menahan senyumnya, "Nggak mungkin banget lah mama mau lempar vas bunga kesayangan dia itu, jangankan dilempar, baru disentuh aja teriakan mama udah kayak speaker full volume."
Jangan tanya bagaimana keadaan Bimara sekarang, dirinya berusaha untuk tidak tertawa terbahak-bahak agar Adely isterinya yang sedang emosi itu tidak merasa terganggu sehingga tidak mengamuk dipagi hari ini.
"Kamu ya....Bisa banget bikin papa pengen ketawa lepas."
"Kan ketawa itu ibadah pah, gimana sih?!"
"Lho?!! bukannya senyum ya?" Tanya Bimara berusaha mencerna ucapan putrinya itu.
"Sama aja kali pa...pa." ucapnya dengan senyum tipis lalu segera memasukkan beberapa lembar celana sehari-hari yang sudah selesai dirinya lipat ke rak lemari yang paling atas.
*****
Asik merapikan seluruh perabotan rumah hingga melupakan waktu yang sudah semakin siang, membuat Surai ingin kembali sejenak ke kamar untuk beristirahat sebentar. Namun saat Surai melewati dapur dapat dirinya lihat sang mama sedang menyusun beberapa menu makanan diatas meja.
Tanpa mendekat dirinya langsung saja bertanya,"Mama kapan masaknya?"
Adely yang sejak tadi hanya berfokus kepada makan siang yang sedang dirinya tata diatas meja, sedikit terkejut mendengar suara putrinya itu.Adely hanya memberikan senyum tipis, lalu kembali mengatur makan siang mereka.
"Yaudah deh ma. aku panggilin papa sama Raxwell dulu deh biar kita makan siang bareng." setelah mengucapkannya Surai langsung meninggalkan area dapur dan bergegas menuju balkon lantai dua, dimana adik dan papanya sedang bersantai menikmati hembusan angin yang sedikit kencang.
Saat sudah sampai di pintu dirinya langsung saja melihat dua punggung lebar polos tanpa menggunakan atasan sama sekali.
"Pah" panggilnya sambil tetap berdiri diambang pintu.