Aku...Baik-Baik Saja

Angel Dame
Chapter #3

Tiga Hari

Apa yang lebih membosankan selain menunggu? Ya betul sekali, yaitu bermain dengan lawan jenis, hal tersebut benar-benar sedang dialami oleh Surai. Pagi ini sesuai rencana adiknya kemarin malam Raxwell memang ingin bermain di sekitar rumah, demi mencari teman baru Raxwell bahkan rela menumbalkan kakaknya sendiri. Bagaimana tidak?!! Raxwell mengajaknya bermain namun masalahnya, hanya dirinya sendiri berjenis kelamin perempuan disini, sisanya adalah laki-laki yang bahkan usianya jauh lebih muda dari adiknya.

"Kamu niat ngajak kakak nggak sih?" tanyaku kepada Raxwell di sela-sela permainan kelereng yang adiknya lakukan, dengan beberapa anak-anak desa.

Mendengar hal tersebut, Raxwell langsung menoleh kepada kakaknya "Aku kan nggak tahu kak kalau semuanya laki-laki, ya namanya juga cari teman baru memangnya bisa langsung dapat semua gender?" tanya Raxwell di akhir ucapannya.

"Iya teman baru, tapi yang bener aja dong masa aku main sama cowok, bocah lagi!!"

"Ya terus gimana? Kalau kakak malas, ya pulang aja." suruh Raxwell kepada dirinya.

Mendengar jawaban tersebut membuat Surai ingin sekali menjewer telinga adiknya itu, sambil menyeretnya sampai ke rumah.

"Telat!!! Udah tahu di rumah nggak ada orang, papa cari kerja, mama juga lihat-lihat tetangga sekitar sekalian kenalan. Terus aku sendiri gitu di rumah? Ya gamau lah!!!"

"Yaudah kalau gitu, nggak usah marah-marah sama aku dong kak. Aku kan udah baik ngajakin pergi main biar nggak bosan di ru..." Belum saja Raxwell selesai berbicara, seorang bocah laki-laki dengan pakaian lusuh dan kotor, lendir dihidungnya yang menyebar hingga ke area pipi, membuat Surai dan Raxwell hanya diam dengan pikiran yang begitu berisik.

"Yo Bang Well, kapan mainnya nih? daritadi udah ditungguin!" ucapnya sambil mengkorek kotoran yang berada di dalam hidungnya sendiri menggunakan telunjuk kanannya.

'WHAT THE HELL?!!! SUMPAH INI ANAK JOROK BANGET, AKU BENAR-BENAR MAU MUNTAH!!! LIHAT LENDIR SAMPAI KE PIPI? TERUS SAMPE KERING GITU? AKU TANDAIN BANGET NIH ANAK, JANGAN SAMPE KETEMU PAS LAGI MAKAN." batin Surai dengan tatapan sedikit jijik kepada bocah yang usianya sekitar 9 tahun itu.

Surai yang masih sibuk dengan pemikirannya sendiri, kembali tersadar saat Raxwell menyenggol perutnya dengan siku. Tidak kuat sih, tapi..... sedikit sakit. Surai juga sempat melihat gerakan bibir Raxwell yang kutebak itu adalah gerutuan, karena sambil bergumam adikku itu juga menunjukkan raut wajah yang sangat tidak ramah untuk dipandang.

"Eh iya maaf ya, ayo kita lanjut main aja." ucap Raxwell lalu segera bergabung dengan bocah-bocah tersebut, meninggalkan aku dengan berbagai pemikiran yang begitu berisik, dan tentunya sangat jahat.

*****

Panas!!! dan lelah!! kini Surai dan Raxwell harus menahan hal tersebut hingga sampai ke rumah, entah bagaimana Raxwell dapat seasik dan senyaman itu bermain dengan anak-anak yang usianya sangat jauh dengan dirinya.

"Kak" Panggilnya

Lihat selengkapnya