Aku Bereinkarnasi Bersama AI di Dunia Lain

Tino Perdiyansya
Chapter #2

Dunia Baru Dan Mahluk Lain

Riku mengangguk pelan, meskipun dia tahu Aether tidak bisa melihatnya. Dia melangkah lebih dekat, tapi tiba-tiba, suara gemerisik daun dan angin yang berhembus lebih kencang membuatnya berhenti. Di antara rerumputan tinggi, sesosok makhluk muncul dari balik bayangan pepohonan kecil di sekitarnya. Makhluk itu memiliki tubuh kecil seperti manusia, tapi kulitnya bercahaya biru samar, dan matanya besar seperti bola lampu neon. Dari tangannya, sebuah bola cahaya kecil melayang, siap dilemparkan.

"Siapa kamu?!" bentak makhluk itu dengan suara tinggi dan tajam. "Apa yang kamu lakukan di sini, di dekat Pohon Inti?"

Riku membeku di tempat. Dia tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Bagi seseorang yang lebih nyaman berbicara dengan layar komputer daripada manusia sungguhan, situasi ini adalah mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Tapi sebelum dia sempat menjawab, Aether sudah lebih dulu memberikan respons.

"Identifikasi objek: makhluk humanoid dengan atribut sihir tingkat rendah," kata Aether dengan nada datar. "Probabilitas ancaman: 27%. Saran: jelaskan maksud Anda secara logis untuk menghindari eskalasi."

"M-Maksudku?" gumam Riku, mencoba mengumpulkan keberanian. "Aku... aku hanya tersesat. Aku baru saja bangun di sini, di bukit ini. Aku tidak tahu apa-apa tentang dunia ini."

Makhluk itu memiringkan kepalanya, bola cahaya di tangannya tetap melayang. Sepertinya dia ragu, tapi kemudian dia menurunkan tangannya sedikit. "Kau... tidak tahu apa-apa tentang Dunia Sihir Eterna?"

"Eterna?" ulang Riku, bingung. "Aku bahkan tidak tahu aku ada di dunia lain sampai beberapa menit yang lalu."

Makhluk itu menghela napas panjang, lalu menggelengkan kepalanya. "Kau pasti salah satu dari mereka... manusia reinkarnasi. Sudah banyak yang datang ke dunia ini akhir-akhir ini. Tapi biasanya mereka tahu apa yang mereka lakukan. Kau... aneh."

"Aneh?" gumam Riku, merasa sedikit tersinggung.

"Affirmative," tambah Aether tanpa diminta. "Berdasarkan pola perilaku Anda, probabilitas Anda dikategorikan sebagai 'aneh' adalah 89%."

"Aku tidak butuh statistik itu sekarang, Aether!" desis Riku, lalu kembali menatap makhluk itu. "Jadi... apa ini? Dunia sihir? Dan kenapa aku ada di sini?"

Makhluk itu mengangkat bahunya. "Itu pertanyaan yang seharusnya kau tanyakan pada dirimu sendiri atau pada para dewa. Yang jelas, kau tidak boleh mendekati Pohon Inti begitu saja. Hanya Penyihir Utama yang diizinkan untuk melakukannya."

"Pohon Inti..." gumam Riku, menoleh lagi ke arah pohon raksasa itu. Cahayanya tampak semakin intens, dan dia merasakan dorongan kuat untuk menyentuhnya. Tapi dia tahu bahwa melanggar aturan di dunia asing ini mungkin bukan ide yang baik.

"Baiklah," katanya akhirnya, mencoba bersikap tenang meskipun dalam hati dia penuh dengan pertanyaan. "Kalau begitu, bisakah kamu memberitahuku lebih banyak tentang dunia ini? Atau setidaknya, di mana aku bisa mendapatkan jawaban?"

Lihat selengkapnya