Apakah kau suka menunggu?
Jika iya, maka sama denganku. Dalam bayanganku, yang namanya masa depan itu selalu cerah, namun setelah sampai sebenarnya tidak seterang itu juga. Menunggu sesuatu layaknya berjalan di dalam terowongan yang lurus. Menatap satu titik putih yang lama-kelamaan semakin luas.
Lembar cerita berkata lain. kali ini, aku benci. Tidak bisa mengatakan menunggu juga karena aku tidak tahu kapan hal itu akan tiba. Lebih tepatnya adalah digantungin.
Pengumuman CPO. Ya, siapa yang akan terpilih menjadi pengurus OSIS periode berikutnya. Pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS sudah dilaksanakan. Ditetapkan paslon nomor urut 2, Kak Deni dan Kak Lina yang terpilih.
Serangkaian mulai dari Debat Paslon hingga pilkaos online adalah hal baru bagiku. Jika di SMP, terlebih dahulu kegiatan LDK baru pemilihan ketua OSIS. Dulu masih manual menggunakan surat suara, itu terdengar lebih meriah dan demokratis. Apalagi saat dibacakan hasil surat suara dan ketika ada paslon yang jumlah suaranya layaknya sepatu yang tengah di ajak berlari. Itu sangat seru.
Hal lain yang menjadi penyebab pengumuman CPO terpilih hampir satu bulan adalah acara peringatan hari ulang tahun sekolah. Selama 2 minggu, kegiatan belajar mengajar ditiadakan. Asik bukan? Selama itu belajar melalui diskusi kelas, berkarya, mengapresiasi seni, olahraga dan suportivitas.
Sangat beda dengan di SMP, puncak HUT sekolah di SMA dilaksanakan malam hari, kami menyebutnya malam spectanica. Ada panggung megah yang nantinya menyuguhkan penampilan dari bintang tamu.
Sebenarnya yang membuat sibuk bagi CPO itu sendiri adalah, teater Romeo Juliet. Drama musikal sebagai opening malam puncak. Sayangnya, aku tidak ikut serta di dalamnya. Memang dari kakak OSIS tidak mewajibkan semua CPO harus mengikuti, tapi aku mulai pesimis bahwa yang dipilih nanti adalah dari anak-anak yang tergabung dalam drama dibawah arahan Kak Hisbul itu.
***
Akhirnya. Dan akhirnya. Setelah 3 minggu lamanya, ada kabar bahwa sore ini, sepulang sekolah akan ada kumpul CPO untuk pengumuman tahap 1. Tunggu, tahap 1? Ya, aku tidak terlalu memperdulikannya. Lagian, kemungkinan besar juga aku tidak lolos kan. Selama kegiatan CPO saja aku kemana-mana bersama Mila, seperti saat ini.
“Palingan yang lolos yang ikut RomJul,” Mila berani bilang begitu karena aku dan dia duduk agak jauh dari CPO lain. kami tengah menunggu kakak OSIS yang pulang lebih lama satu jam pelajaran.
“Iya,” jawabku mengiyakan. Ekor mataku melirik CPO lain yang sepertinya semakin akrab karena berlatih drama bersama setiap harinya.
“Apalagi yang jadi pemeran utama,” Mila kembali menduga seraya mengikuti arah pandang lirikanku.
Firman kelas 1 MIPA 6 dan Husna kelas 1 IPS 3. Dua nama yang meroket dikenal kakak kelas sejak tampil di malam puncak minggu lalu. Banyak opini bahwa Firman itu anak paling tampan seangkatan. Aku tidak terlalu paham, bahkan tahu namanya gara-gara dia jadi Romeo. Sungguh, Yusri, kau benar-benar gadis yang tinggal di Gua tengah kota.
TENG TENG TENG ~
Melodi intro Mars sekolah menjadi tanda kegiatan belajar mengajar kelas 2 dan 3 berakhir. Tak menunggu lama, kakak OSIS pun datang. Tentunya CPO sudah berbaris rapih. Mereka yang sudah saling kenal dekat akan lebih mudah berkomunikasi. Sedangkan aku dan Mila ikut-ikut saja.
Inilah saatnya. Tak banyak basa-basi, setiap CPO mendapat amplop surat yang berisi pernyataan lolos atau tidaknya mereka. Bagaimanapun juga, aku merasa deg-degan. Sebelum membukanya, mataku dan Mila saling berhadapan. Kami serempak menganggukan kepala untuk menguatkan diri sebelum membuka surat putih yang ditunggu lama itu.
Satu.
Baiklah. Apapun hasilnya, ini adalah yang terbaik.
Dua.
Aku akan menerimanya dengan lapang dada. Dan mesti tersenyum.
Tiga.
‘Yusriyyah Adibah. Dinyatakan LOLOS’
“Eh?”
“Gimana-gimana? Lolos gak?” sepertinya Mila juga sudah membaca hasilnya. Rautnya tidak biasa saja, namun tidak terlihat begitu senang.
“Kamu gimana?” aku membalikkan pertanyaan berharap dia mau menjawab terlebih dahulu.
“Enggak,” jawabnya singkat seraya menggelengkan kepala.