Aku Bukan Anak OSIS

Adiba
Chapter #7

7

Tahun ajaran baru. Aku pun tidak lagi menjadi anak bungsu. Penerimaan peserta didik baru, pengurus OSIS ikut andil membantu.

Aku bertugas di bagian cap sekolah. Ya, setelah mereka mencetak tanda bukti mendaftar, akan ditandatangani proktor dan ku cap dengan stempel sekolah. Yang lainnya ada di bagian menyambut di depan dengan memberikan formulir, membantu mengisi formulir, memanggil nomor undian untuk naik ke panggung tempat para proktor berada. Tempatnya ada di graha laga, dan untuk proktornya sendiri dari bapak/ibu guru.

Biasanya kami akan bertukar tugas, namun aku selalu berada di sini. Hanya partnernya saja yang berbeda. Disaat sepi dan berganti posisi, aku sendirian duduk di sini. Tiba-tiba, Rifat datang dan duduk di kursi sebelahku.

“Yus,” panggilnya dengan tangan yang tidak tenang.

“Ya?” aku menoleh padanya siapa tahu akan mengatakan sesuatu yang penting.

“Nih, ya,” kalimatnya terjeda sebentar untuk menarik nafas, “aku suka kamu.”

Deg.

Pada detik itu aku tidak berkedip. Setelahnya berfikir apa maksudnya. Melihat Rifat yang berdiri lagi dan berlari ke arah meja informasi di samping pintu graha laga, aku pun mengikuti arah langkahnya. Ternyata oh ternyata, di sana anak cowok OSIS kelas 2, tengah tertawa renyah meledek kedatangan Rifat.

 

***

Bulan Juli, menjadi awal kegiatan belajar mengajar. Yang pastinya akan ada masa pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru. Itu menjadi pengalaman yang ku nanti nanti. Melihat bagaimana dulu Kak Ratih di PLS 8, aku juga ingin merasakan seperti itu. Beberapa pengurus OSIS yang sekarang bahkan mengaku ingin menjadi pengurus OSIS karena melihat dewan pemandu PLS.

Salah satunya Iqrima. Dia berkali-kali cerita kalau dulu dewan pemandunya adalah Kak Deni. Iqrima ingin masuk CPO karena saat dia tidak bawa bekal makan, Kak Deni memberi Iqrima bekalnya. Mungkin Iqrima merasa tersentuh? Ya, bisa saja. Kalau Kak Ratih memberi jajanan seperti roti pada adik kelasnya yang tidak membawa bekal saat di PLS 8 dulu, ini Kak Deni bahkan memberi bekal dengan tempat makannya. Pantas PLS 6 yang dewan pemandunya Kak Deni itu menjadi PLS terbaik.

Ternyata tidak seindah itu. Ini sama dengan latihan persiapan LDK, sungguh. Pembacaan perlengkapan bagi siswa baru memang normal saja, namun saat membahas mengenai dewan pemandu, kami dituntut menjadi mesin ketik. Lagi dan lagi aku tak berbeda jauh dengan tulisan jelek.

Sebentar, aku ingin tertawa. Lucunya, kami pengurus OSIS kelas 2 sebenarnya sudah tahu tentang pembagian tugas kelas dewan pemandu, perlengkapan dewan pemandu, kepanitiaan mulai dari ketua garda, dewan kehormatan, dewan pengawas dan komisi disiplin yang diisi oleh pengurus OSIS kelas 3.

Lihat selengkapnya