AKU BUKAN BERANDALAN

Sufaat pranduwinata
Chapter #1

AKU BUKAN BERANDALAN

Jam di dinding kelas menunjukkan pukul 13.00 WIB, Siswa-Siswi mulai terlihat lemas dan malas-malasan sambil menunggu bel pelajaran berakhir. Suasana dikelas pun terasa hening dan sepi. Akhirnya bel tanda akhir pelajaran yang meraka tunggu-tunggu pun berbunyi, sehingga suasana di dalam kelas mulai kembali gaduh, karena para murid-murid akan bersiap-siap untuk pulang.

Ruangan kelas terlihat mulai sepi, karena para siswa sebagian ada yang keluar dan ada pula yang masih berada didalam kelas. Yudha duduk santai di bangkunya sambil membaca komik, tiba-tiba datang beberapa siswa mendekatinya, kemudian salah satu dari mereka mengambil komik yang sedang dia baca. Yudha terdiam sambil memandang siswa yang telah mengambil komik dari tangannya.

"Hhhaa... haaa.." Suara tawa siswa yang berada di depannya

Yudha dengan santai berdiri, tanpa basa-basi dia langsung meninjukan kepalan tangannya ke muka siswa yang mengambil komiknya dengan keras. Suara tawa mereka pun terhenti seketika ketika melihat salah satu temannya jatuh tersungkur di sela-sela kursi. Melihat temannya terjatuh, mereka langsung mengeroyok Yudha secara brutal. Yudha berusaha melawannya, namun tubuh yang tidak terlalu atletis itu pun akhirnya terjatuh, dia di injak-injak serta ditendang-tendang oleh beberapa siswa yang mengeroyoknya. Yudha yang kini tidak berdaya terpaksa membiarkan tubuhnya ditendangi, dia hanya berusaha melindungi kepalanya dari tendangan mereka.

"Bug.. bug.. plak.." Suara tendangan siswa ke tubuh Yudha

"Augh.. Augh.." Suara kesakitan Yudha.

Baju putih bersih yang dia gunakan kini mulai tercoret-coret dengan warna merah darah dari tubuhnya. Setelah Yudha terlihat tidak berdaya, mereka berhenti mengeroyok Yudha.

"Dasar sok jagoan" Ucap siswa yang mengambil komik Yudha.

Yudha sedikit merintih kesakitan sambil menutup matanya. Dia pelan-pelan berusaha untuk berdiri.

"Haa.. haa..." Suara tawa beberapa siswa

Akhirnya Yudha mampu berdiri, dia mengambil kursi di sampingnya. Tanpa pikir panjang, dia langsung memukulkan kursi pas di kepala salah satu siswa yang mengeroyoknya sehingga membuat salah satu dari mereka terjatuh, Yudha lanjut memukulkan lagi kursi tersebut ke teman yang lainnya secara bergantian hingga sampai kursi yang dipegangnya hancur berantakan, Yudha lanjut menghajar mereka terus menerus tanpa ampun sampai mereka semua terjatuh. Yudha menoleh ke salah satu siswa yang mengawali perkelahian, Dia berjalan menghampirinya dengan membawa balok kayu bekas kursi yang hancur, ketika dia berada di depannya, dia berteriak sambil mengangkat kursi untuk di pukulkan ke arah siswa yang terjatuh dilantai.

“Berhenti! Apa-apaan ini ” Teriakan salah seorang Guru di depan pintu.

Mendengar teriakan suara yang tak asing baginya, dia sadar itu adalah suara Guru wali kelasnya. Yudha langsung seketika berhenti sambil menurunkan kursi yang akan dia banting ke arah salah satu siswa yang mengeroyoknya. Kemudian Dia terdiam seperti patung yang hanya menunduk dengan nafas yang tersengal-sengal.

“Dasar berandalan kamu!“ Ucap Guru Wali kelas sambil menunjuk ke arah Yudha dengan mata melotot

Yudha menoleh dan membalas tatapan Guru Wali kelas dengan tatapan yang tajam, kemudian dia berteriak dengan keras" AKU BUKAN BERANDALAN !!!!!! "

“Kamu... Kamu ke kantor sekarang“ jawab Guru Wali kelas dengan sangat Emosi

Guru wali kelas kemudian berjalan melihat ke lima siswa yang tergeletak di bawah bangku, kemudian menatap ke arah Yudha dengan pandangan penuh emosi. Setelah itu dia beranjak pergi meninggalkan kelas. Ketika berada di pintu keluar, Guru tersebut berhenti dan melihat ke arah siswa yang lainnya

 “Yang lainnya bantu teman kalian bawa mereka ke PMI dan bersihkan kelas ini” Pinta guru wali kelas dengan mata melotot seperti elang

Guru wali kelas pun keluar dari ruangan dengan wajah memerah, sedangkan siswa yang lain langsung menolong kelima temannya yang terguling-guling kesakitan di lantai untuk dibawah ke ruang PMI. Yudha dengan santai kembali ke tempat duduknya melepas lelah sambil memandangi kelima siswa yang dibawah teman-temannya itu. Setelah itu dia mengambil tasnya dan keluar menuju ke kantor sekolah.

Dari jendela kantor, Yudha berjalan sambil melihat ke arah dalam kantor. Terlihat Guru wali kelas menelepon seseorang. Yudha terus berjalan menuju ke Ruangan Wali kelasnya tanpa rasa takut dan ragu.

“Selamat siang pak!" Sapa Yudha kepada guru wali kelas.

Wali kelas tidak menjawab sapaan Yudha. Yudha langsung masuk dan mengambil tempat duduk di depannya. Tak lama kemudian Guru wali kelas menaruh teleponnya dan memandangi Yudha yang sedang duduk di depannya.

Maaf pak, itu bukan salahku, mereka yang mulai” kata Yudha

Lihat selengkapnya