Di pagi hari yang cerah ini, Arabelle telah berada di depan rumah Adelio. Hal ini memang selalu dilakukan oleh Arablle untuk berangkat bersama dengan Adelio ke sekolah. Arabelle adalah gadis lugu yang sangat cantik, dia juga gadis yang pintar dalam akademik di sekolahnya, Arabelle telah mendapatkan banyak sekali penghargaan karena kepintaran nya tersebut. Di depan rumah Adelio, Arabelle menekan beberapa kali bel yang berada di samping pagar rumah, dari dalam terlihat seorang wanita paru baya sedang melangkah ke arah Arabelle berdiri.
"Belle kamu pagi sekali datang, Lio masih terlelap di dalam kamarnya" Wanita ini adalah pembantu yang bekerja di rumah Adelio.
"Tidak papa buk, saya bisa membangunkan Lio, agar dia cepat bergegas pergi ke sekolah" Wanita tersebut membuka gerbang agar Arabelle bisa masuk ke dalam.
Setelah berada di dalam halaman rumah besar Adelio, Arabelle langsung melangkah masuk ke dalam rumah besar Adelio. Arabelle bukan orang asing lagi di kediaman Adelio, keluarga Arabelle dan Adelio sudah berteman sejak begitu lama, membuat Arabelle dan Adelio adalah teman dari kecil. Mereka sudah terbiasa bersama dari kecil, sd, smp dan sampai sma ini mereka satu sekolah. Walaupun mereka tidak satu kelas, tapi itu tidak membuat ke dekatan mereka renggang di sekolah. Setiap ada waktu luang, Arabelle pasti menemui Adelio. Arabelle dapat dikatakan bagaikan sebuah permen karet yang melekat di Adelio, dimana Adelio berada pasti disitu Arabelle berada juga.
"Ibu sudah bangun?" Di saat Arebelle ingin melangkah ke kamar adelio yang berada di lantai dua, dia malah bertemu dengan ibunya Adelio. Kalian jangan bertanya kenapa Arabelle memanggil ibunya Adelio denag pangilan ibu, hal tersebut memang diminta oleh ibunya Adelio sendiri.
"Pagi sekali anak ibu datang, Lio masih terlelap di kamarnya" Sahut ibunya Adelio, yang melihat kehadiran Arabelle yang begitu pagi sekali.
"Aku sudah mengetahui bahwa si pemalas pasti tidak bisa bangun cepat, maka dari itu aku datang pagi sekali bu, biar kami tidak terlambat untuk berangkat ke sekolah" Raut wajah Arabelle yang mengetahui fakta bahwa Adelio memang malas sekali untuk bangun pagi.
"Ya sudah kamu bangunkan dia, ibu akan menyiapkan makan untuk kalian di bawah" Ibu Adelio yang tersenyum melihat Arabelle yang begitu semangat setiap harinya, hanya untuk membangunkan pagi dari Adelio, putra semata wayang nya tersebut.
"Baiklah bu, aku akan ke kamar Adelio untuk sekarang" Arabelle langsung melangkah begitu cepat menaiki tangga untuk ke kamar Adelio.
Di depan pintu yang biasanya sering dimasuki Arabelle, dia akan selalu membuat tekanan di langkah nya, hal itu akan membuat Adelio yang sedang tidur diatas kasur nya akan terganggu dengan hal tersebut. Setelah berada di dalam kamar Adelio, Arabelle melihat pria tampan itu masih tertidur dengan nyaman diatas kasur nya. Dengan senyuman licik nya, Arabelle melangkah ke arah jendala dan dia langsung membuka gorden nya, membuat cahaya pagi menembus setiap sisi dari kamar Adelio. Adelio yang terganggu dengan pantulan cahaya pagi, dia malah menarik selimutnya untuk menutupi wajah nya yang terkena pantulan cahaya pagi. Melihat Adelio yang tidak bangun juga, Arabelle mulai melancarkan asik nya yang lain.
"ADELIO BANGUN, BANGUN, BANGUN, BANGUN" Arabelle mulai berteriak dengan keras di dalam kamar Adelio, hanya untuk membangunkan pangeran tidur tersebut. Dan tidak berhasil dengan berteriak untuk membangunkan Adelio, Arebelle mulai menarik selimut yang digunakan oleh Adelio, selimut yang sangat susah ditarik membuat Arabelle memberikan kekuatan penuh nya, hingga pada akhirnya karena tenaga yang terlalu kuat dalam menarik selimut, disaat selimut terlepas dia malah ter pental.