Sekolah mulai dipenuhi para siswa yang berdatangan, karena tidak lama lagi pembelajaran di sekolah mulai di mulai. Ruangan yang awalnya hampa, sekarang penuh dengan suara-suara para siswa yang berbincang dengan para sahabat mereka. Sudah menjadi rahasia umum kalau banyak siswa yang masih mengerjakan pekerjaan rumah mereka di sekolah, siswa yang pintar menjadi sasaran bagi mereka yang tidak mengerjakan tugas mereka di rumah. SMA Dosline adalah SMA terbaik yang berada di kota ini, menjadi seorang siswa di sma ini tidaklah hal yang mudah, selain harus pintar kita juga harus memiliki uang yang banyak.
Di parkiran sekolah terlihat Arabelle yang sedang menuruni motor gede dari Adelio, mereka berdua baru saja sampai di sekolah, setelah menempuh beberapa menit dari rumah menuju ke sekolah. Di parkiran tersebut Arabelle langsung mengarah ke kaca yang tersedia di parkiran tersebut, dia melihat penampilan nya apakah masih keadaan yang rapi, soalnya Adelio sangat suka sekali membawa motor dengan kecepatan tinggi, hal itu sering membuat pakaian Arabell menjadi berantakan. Setelah melihat penampilan nya masih rapi seperti semula, dia melihat kerah Adelio yang masih diatas motor.
“Kamu tidak mau aku antar ke kelas ?” Tanya Arabelle kepada Adelio dengan pencentilan.
“Tidak, pergilah duluan!” Jawab Adelio dengan singkat kepada Arabelle.
Karena kalau Adelio mengatakan tidak, pasti dia tidak akan mau berjalan bersama dengan Arabelle nantinya, walaupun bagaimana Arabelle memaksa kepada Adelio. Dengan wajah yang cemberut Arabelle berjalan menuju kelas sendirian, di perjalanan sudah menjadi bagian dari Arabelle untuk menjadi perhatian para siswa cowok atau cewek, bukan karena penampilan nya yang sangat seksi, tapi karena penampilan nya yang culun.
Sebenarnya Arabelle tidak peduli dengan semua perkataan orang tentang penampilan dirinya, karena baginya kalau ke sekolah adalah menuntut ilmu, bukan untuk rana fashion show. Kelas Araebelle adalah kelas bagi mereka dengan kepintaran diatas rata-rata kelas lain nya, kalau soal kepintaran Arabelle sudah tidak diragukan lagi. Dia menjadi juara berturut-turut di bidang sains dan bahasa, kepintaran Arabelle mungkin diturunkan dari Ayah nya yang seorang ilmuwan hebat di negeri ini.
Untuk hari ini, mata pelajaran pertama bagi Arabelle adalah Matematika, beberapa siswa mungkin akan membenci pelajaran ini, tapi sangat berbeda dengan Arabelle yang sangat menyukai pelajaran yang satu ini. Pak jams menjadi guru untuk mata pelajaran Matematika, dia sebenarnya guru yang baik, tapi dia bisa berubah menjadi guru yang sangat galak ketika ada siswa yang bermain- main dengan mata pelajaran nya. Kelas Arabelle yang pada awalnya bising, menjadi diam dan tenteram di saat para siswa melihat kehadiran Pak Jams di depan kelas mereka, seketika aura kelas berubah bagi para siswa.
“Selamat pagi semuanya?” Pak Jams yang mulai memasuki kelas, melihat semua siswa yang sudah tenang.
“Pagi pak !” Jawab semua siswa kepada Pak Jams yang sudah berada di depan ruangan kelas.
“Pagi ini bapak masuk hanya ingin mengatakan bahwa kita tidak akan belajar, karena ada rapat mendadak untuk para guru. Hal itu membuat kalian bebas untuk beberapa jam kedepan” Mendengarkan perkataan Pak Jams barusan, membuat para siswa kesenangan dengan hal tersebut, tapi tidak dengan Arabelle yang merasa kecewa karena tidak bisa belajar Matematika hari ini dengan Pak Jams.
“Kalau begitu, saya bisa permisi. Selamat pagi semuanya” Setelah mengatakan hal tersebut, Pak Jams keluar meninggalkan kelas. Pada saat Pak Jams yang tidak terlihat lagi, satu kelas berteriak dengan begitu senang, akhirnya mereka terbebas dari cengkeraman kejam nya Pak Jams.