Nama saya Anjani. Saat ini saya berusia 30 tahun, lajang dan masih punya banyak hutang yang belum dilunasi. Meski begitu dari luar kehidupan saya terlihat baik-baik saja. Saya bekerja di perusahaan Andromeda Group sebagai ditempatkan di divisi marketing utama perusahaan ini. Saat mendengarnya kamu mungkin berpikir, “Pasti gajimu besar sekali.” Tentu saja, perusahaan tempat saya bekerja memang cukup terkenal dan sangat loyal dengan pekerjanya. Kalau saat ini kamu bekerja di posisi saya, kamu juga akan mendapatkan gaji dengan nominal yang sama. Nominal yang jauh lebih banyak ketimbang yang bisa diberikan perusahaan lainnya.
Tapi walaupun gaji Saya banyak, Saya tidak bisa membeli baju, tas juga sepatu baru. Kalau warna setelan saya belum pudar, saya akan memakainya sampai warnanya pudar. Akibatnya saya selalu terlihat paling tua dan membosankan di kantor. Setiap bulannya saat gajiku sudah sampai tangan semuanya harus segera dibagi-bagi. 17% untuk membayar hutang keluarga, 5% untuk membayar uang sekolah ketiga adikku, 20% untuk cicilan rumah, 9% untuk ditabung, 7% untuk investasi dan sisanya untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Karena itu aku selalu tertekan di akhir bulan. Kadang aku ingin bunuh diri bila mengingat hal itu.
Saya sangat iri kepada dua junior saya di kantor. Kanaya dan Diana, mereka sangat menonjol di divisiku. Walaupun bermulut tajam Kanaya sangat disukai oleh semua orang. Dia cantik, percaya diri dan berani. Sedangkan Diana gadis yang dingin, elegan hampir tak punya teman di kantor tapi bekerja dengan sangat bagus. Seolah dia tidak membutuhkan orang lain dan yang terakhir dia punya seorang pacar tampan dan cerdas.